Bad & Crazy School (Terbit)

• • • - -/• • • - -

"Kalian lupa, dia bagian dari eksperimen? Dikelas khusus, pelatihan cukup tidak manusiawi. Jika ia mampu bertahan, bukankah itu sudah membuktikan kemampuannya?"

"Justru itu, anak itu harus kembali ditahan. Kita tidak tau, apakah ada campur tangan dari pihak musuh atau tidak. Anak itu mungkin saja adalah mata-mata dari negara asal untuk mengalahkan kita."

"Jangan konyol, pikirkan baik-baik. Ibunya adalah seorang ilmuwan dan ayahnya adalah pimpinan organisasi sekaligus bagian penting dalam menangani perang ini. Lalu kalian berpikir anak itu terlahir bodoh? Jangan lupa, angkatan pertama eksperimen ini, juga berasal dari keluarganya. Bahkan saat itu Isa dan rekan-rekannya, sampai ikut campur."

"Jadi maksudmu, anak itu membodohi kita diusianya itu?"

"Dengarkan dulu pendapat ahli yang pernah menangani anak itu. Kita bisa pikirkan keputusannya nanti."

"Ah, silahkan!"

Seorang ilmuwan yang pernah menangani Elen mulai berbicara. Ia sedikit lelah dengan perdebatan di depannya. "Aku akan langsung saja. Aku adalah anggota resmi organisasi Overlord Code. Khususnya dalam bagian pengujian. Namun saat kasus dari putri pimpinan. Ayahkulah yang turun langsung menanganinya."

"Jadi bukan kau?"

"Dengarkan dia!"

"Ya, bukan saya. Tapi saya berada di sana saat itu. Benar hasilnya mengatakan jika putri pimpinan terlahir berbeda dari saudaranya yang lain. Ditambah lagi, hasil tersebut menunjukkan jika ia tak berbakat dalam hal apa pun. Kalian bisa lihat berkas yang ada di depan kalian. Itu adalah hasil lap ujian dari Eleanor." semua membaca berkas tersebut dengan sangat serius. "Namun ..., putri pimpinan tak diizinkan masuk ke kelas khusus di Gipa Code. Sehingga tak ada bantuan atau memberikan kecerdasan buatan padanya. Anda mungkin lebih tau alasannya daripada saya," sambung Ilmuwan tersebut.

"Anak itu tak ikut kelas khusus karena menjadi bahan percobaan oleh ayahnya sendiri."

"Jadi maksudmu, anak ini sebaiknya dilepas saja?"

"Tidak, entah aku yang berpikir terlalu jauh tentangnya. Tetapi anak itu harus segera ditahan kembali."

"Justru karena Duathe sendiri yang menanganinya, itu seolah Duathe merencanakan hal lain lewat anak-anaknya. Ditambah lagi ..., putrinya dulu masuk sebagai bagian dari angkatan assassin pertama dengan usia yang lebih muda. Walau aku dengar, dia tak lulus tahap kedua."

"Aku setuju, walau hanya bagian dari alat percobaan. Anak itu tetaplah berbahaya karena kemampuan membunuhnya. Duathe bisa saja mengkhianati kita kan?"

"Jaga ucapan kalian."

"Aku setuju."

"Tapi aku punya kesimpulan lain. Ini adalah hasil diskusiku dengan ayahku saat itu." semua seketika menatap ilmuwan tersebut. "Anak itu sebenarnya cerdas, dan berbakat dalam segala bidang," sambungnya.

"Apa?"

"Apa maksudmu? Katakan dengan jelas!"

"Maksudmu, anak itu melakukan manipulasi hasil ..., diusianya itu?"

"Benar. Ayahku meyakini hal itu, karena anak itu bergerak dan membuat strategi yang mungkin tak disadari oleh ilmuwan lain, tapi ayahku menyadarinya. Walau sulit untuk menjelaskannya, ayahku memberi masukan ke pimpinan agar menjadikan Elen bagian dari percobaan."

"Lalu?"

"Hasilnya sesuai dari yang diperkirakan ayahku. Saat uji coba itu, Elen terus menggunakan anak-anak lain agar ia terlihat paling bodoh dan tak bisa melakukan apa pun. Salah satu anak yang sebenarnya tak masuk daftar dari uji coba, mengatakan jika rencana dan hasil ujian adalah bagian dari strategi rekannya sembari menunjuk ke arah putri pimpinan."