● Prolog

1K 319 262
                                        

Disaat semua sedang bercanda bersama, tiba-tiba sosok laki-laki datang menghampiri Rani yang sedang duduk dicafe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disaat semua sedang bercanda bersama, tiba-tiba sosok laki-laki datang menghampiri Rani yang sedang duduk dicafe. Sosok laki-laki itu ternyata adalah Gevan Alexander.
Fani yang melihat itu heran mengapa Gevan datang jauh-jauh ke cafe? Hanya untuk menemui Rani.
Tapi Rani tak heran karna ia sudah tau kalau Gevan akan datang menemuinya tapi Rani tak menduga jika secepat itu.

Ngapain" tanya Aini.

"Gw mau ketemu Rani bukan lu" kata Gevan dengan nada yang meninggi.

"Mampus lu ni.. Pliss bengek banget" kata Fani ambil tertawa terbahak-bahak
Lalu tak selang beberapa lama

Bugh...

Aini langsung memukul punggung Fani, Fani meringis kesakitan.

Fani:"Innalillahi sakit anjir"seraya mengelus-elus punggungnya yang dipukul Aini tadi

"Sorry ya Fan, gw sengaja" jawab Aini dengan enteng

Raka merangkul Aini, "Jangan kasar-kasar sayang"

"hehehe...maaf sayang tadi kebablasan soalnya" jawab Aini.

"Uwu jangan disini napa"seru Rani.

"Iri bilang sayang" jawab Raka dan Aini dengan kompak

"Astagfirullah dua manusia ini sangat bersoda" kata Fani sambil mengelus dadanya.

Rani menaikkan satu alisnya saat Gevan menatapnya
"Gw mau lu jadi pacar gw, gak ada penolakan" Ujar Gevan

Fani:"Owalah kesini tu mo nembak Rani tho"

"Dih kok maksa njir??" sahut Rani

"Serah gw, gw mau lu jadi pacar gw karna gw cinta sama lu Ran,gw yakin lu juga cinta sama gw kan" Jelas Gevan

"Dih sok banget lu" jawab Rani
"Jangan harap lu bisa gw cintai Gevan Alexander" lanjutnya penuh penekanan dan berjalan keluar cafe menuju mobilnya.

"Balik dulu ya gw lagi ga mood" Pamitnya kepada teman-temannya.

"Jawab dulu anjir" teriak Gevan.

Teriakan Gevan membuat Rani berhenti dan melihat ke arah Gevan sambil berkata.
"Jangan cinta sama gw, hati gw beku"

Kirania D.P [ Belum Revisi ] Where stories live. Discover now