Helikopter yang mengantar Bunny berangkat menuju Seoul. Kembali ke aktivitasnya sebagai Jeon Jungkook.

🐰🐰🐰

"Jungkook agak terlambat hari ini, mungkin dia akan datang saat makan siang nanti" kata Namjoon mengabarkan pada member lainnya.

"Dia masih di Busan ?" Tanya Hoseok
Dia merasa sepi karena tak ada adik kecilnya yang jahil itu.

"Iya hyung, tapi sekarang dalam perjalanan kembali ke Seoul."

"Dia ijin setelah pemotretan sore kemarin, mendadak ada hal penting di sana katanya. Kalian tahu apa itu ?"

"Entahlah hyung, dia kan memang selalu begitu, datang dan muncul sesukanya. Entah apa yang dia kerjakan, dia tak pernah membicarakannya dengan kami. Kadang aku berpikir segitu tidak percayanyakah dia kepada kita, sampai tidak menceritakan kehidupan pribadinya kepada kita." kata Jimin

"Kau jangan berpikir seperti itu, meskipun kita hidup bersama, kita masih punya privasi masing masing. Dan kita harus menghargai itu. Jujur terkadang aku juga kesal kepadanya, setiap aku bertanya padanya kalian tahu sendiri jawabannya, mengalihkan pada pembicaraan lain atau hanya tersenyum saja. Tapi aku sendiri juga tak bisa memaksanya." Jawab Seokjin.

"Sudahlah, tak usah dibahas lagi. Lebih baik kita mulai latihan dance kita. Tambahan tiga lagu reques dari penggemar kita untuk konser nanti akan cukup menghabiskan tenaga kita berlatih seharian disini." Hoseok segera berdiri dan bersiap membuat formasi dance diikuti member lain.

🐰🐰🐰

Saat makan siang, mereka duduk mengelilingi meja dan memakan makanannya sambil bersenda gurau. Yoongi membuka portal berita di smartphonenya. Dia membaca headline berita yang tengah viral hari itu.

"Ledakan besar terjadi di Pelabuhan Busan"
Sebuah ledakan besar terjadi di sebelah utara pelabuhan Busan. Penyebab ledakan tersebut disinyalir karena penyerbuan para polisi dalam usaha menggagalkan transaksi perdagangan manusia. Sempat terjadi baku tembak diantara mereka sebelum akhirnya para penjahat meledakkan mobil mereka. Korban berjatuhan baik dari pihak polisi maupun penjahat.

Yoongi melihat video yang terekam di portal berita tersebut. Dia bergidik. Jimin yang melihatnya ikut membaca berita di ponsel Yoongi.

"Mengerikan sekali." komentarnya.

"Jungkook belum datang juga ya ?" Seokjin melihat jam di ponselnya.

"Aku sudah meneleponnya, tapi tak dijawab. Mungkin dia masih di jalan hyung." Jawab Namjoon.

Pintu terbuka dan Jungkook masuk dengan kaki terpincang pincang. Dua plester di pelipis kanannya, dan satu lagi di dekat bibirnya. Dia berjalan dengan kepala tertunduk, setengah memejamkan mata dengan dahi berkerut seakan menahan sakit. Para hyungnya terkejut melihatnya.

"Jungkook ada apa denganmu, kau baik baik saja ?"

Taehyung dan Hoseok yang duduk di dekat pintu berdiri memapah Jungkook dibantu dengan beberapa staff.

"Aku akan menelepon Sejin hyung." Kata Namjoon.

"Uuhh,, " Erang Jungkook saat kakinya tak sengaja menabrak meja.

Jungkook duduk bersandar dengan mata terpejam. Peluh membanjiri keningnya. Bibir pucat dan nafas yang sedikit terengah membuat hyungnya melihatnya dengan cemas.

"Jungkook apa yang terjadi ?" Tanya Yoongi.

Jungkook hanya diam. Menggelengkan kepala, menghilangkan pusing yang masih berdenyut. Suara Yoongi yang menanyakan keadaannya tak terdengar karena telinganya masig berdenging.

CODE NAME : BUNNY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang