END

30.2K 1.4K 55
                                    

Baby Ola duduk dibawah undakan tangga dekat pilar besar tepat di depan pintu mansion utama milik daddynya, semua bodyguard tampak berjejer rapih seperti biasa menjaga mansion agar tetap aman.

Gadis itu menghela nafas kasar, semua keluarganya sedang sibuk hingga dirinya diacuhkan. Kedua orangtuanya, grandpa, grandma bahkan kedua kembarannya entah sibuk mengurus apa yang jelas baby Ola marah dengan mereka semua.

Aneh sekali pikirnya, mereka sibuk secara bersamaan membuat baby Ola tentu saja kesal bukan main.

Dari pada menunggu didalam, baby Ola memilih menunggu sang tunangan diluar sembari menikmati angin sore hari ini, "Bala kenapa lama?" Lirihnya.

Beberapa menit kemudian, orang yang sedang ditunggu-tunggu memunculkan batang hidungnya. Baby Ola menatap Albara yang berlari dengan nafas tersenggal, "Kenapa lama? Piyik bosan! Semuanya pada sibuk, piyik dicuekin, Bala!" Rengek baby Ola.

"Sorry, princess." ucap Albara sambil berjongkok mencium puncak kepala baby Ola.

Baby Ola memanyunkan bibirnya sedih, "Kenapa semua orang jadi sibuk?! Piyik nggak boleh main di belakang halaman, Bala!"

Albara tersenyum manis, "Iya sayang kan sekarang udah ada aku, masuk yuk?" Ucapnya. Ah! Albara sungguh tidak sabar menanti malam tiba.

"Gendong!" pinta baby Ola sambil merentangkan kedua tangannya.

Dengan senang hati Albara menggendong tubuh mungil tunangannya, baby Ola memeluk erat leher Albara sembari menyandarkan kepalanya di bahu kesayangannya, perlahan matanya terpejam karena merasakan kenyamanan serta wangi tubuh Albara yang sangat candu baginya.

"Baby girl," panggil Albara sambil mengelus punggung gadisnya.

Dengkuran halus mulai terdengar ditelinga Albara, lelaki itu terkekeh ternyata bayi kecilnya sudah tertidur pulas.

"Kesayangan aku sampai segininya hm? Bayi kecil nggak bisa bobok kalau nggak ada aku ya?" Gumam Albara.

Albara telah sampai di kamar baby Ola, dengan perlahan ia menidurkan tubuh baby Ola diranjang.

"Engh, No! No!" Lirih Baby ola saat Albara melepaskan lilitan dilehernya.

"Sssttt, sayang! Bala disini hm," bisik Albara pada telinga baby Ola.

Baby Ola mengeratkan pelukannya pada tubuh Albara seolah tidak memperbolehkan dirinya untuk kemana-mana.

Masih ada sekitar 3 jam lamanya, biarkan gadis kecil milik Albara itu terlelap.

"Al," panggil seorang wanita paruh baya sambil membuka pintu kamar putrinya pelan-pelan.

"Yes, mom?" Jawab Albara, ia tersenyum melihat Alexa dan Grace, mamanya.

"Anak mommy kasihan, dari tadi mommy sama mama sibuk banget ngurusin buat nanti malam. Puji Tuhan, semuanya udah beres." Ucap Alexa, ia menunduk mencium pipi putrinya hingga gadis itu menggeliat dengan sigap Albara menepuk-nepuk bokong baby Ola pelan.

"Thank's mama, mommy." Ucap Albara.

"Sama-sama sayang." Jawab Grace, Alexa mengangguk sambil mengelus bahu menantunya.

"Piyik nggak tau mama ada disini?" Tanya Albara.

Grace menggeleng, "Mama sama papa masuk lewat gerbang belakang, dari tadi dia nungguin kamu di depan." Ucapnya sambil terkekeh.

"Bucin banget anak aku, kak." Sahut Alexa, Grace menoleh ia memeluk Alexa.

"Dua-duanya bucin, Xa." Ucap Grace membuat Albara tersenyum dengan kedua pipinya yang memerah.

AURORA [SELESAI]Where stories live. Discover now