-SIXTEEN-

39K 3.4K 476
                                    

Alexa mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya lampu yang begitu terang, bau obat yang pekat begitu menyeruak masuk kedalam indra penciuman Alexa. Ruangan bernuansa putih, sunyi, sepi membuat Alexa tahu akan dimana ia sekarang.

"Hei, ini daddy sayang. Mau minum, hm?" Tanya Leon sambil mengecup bibir Alexa kilat.

Alexa menggeleng, ia menatap wajah Leon dengan berkaca-kaca. Leon tersenyum, ia mengelus pipi bulat Alexa "Kenapa, hm? Mommy gak usah khawatir ya. Sebentar lagi dedek akan siuman, dedek juga sudah dipindahkan keruang rawat." Ujar Leon sambil tersenyum.

"Hiks...." Alexa terisak membuat Leon dengan segera memeluk tubuh istrinya "Stt, mommy..."

"M-mommy mau dedek, hiks! Mau peluk dedek..." lirih Alexa. Aiden menoleh pada Leon kemudian mengangguk.

"Iya, sayang. Kakak mau ambil kursi roda dulu buat mommy, oke?"

Alexa mengangguk sambil menyandarkan wajahnya pada dada bidang Leon, Aidan mengambil segelas air dinakas "Minum dulu, mommy."

"Makasih abang." Ucap pelan Alexa bersamaan dengan Aiden datang mendorong kursi roda "Ayo, mommy! Pelan-pelan ya."

Leon menggendong tubuh Alexa untuk didudukkan dikursi roda, Aidan dengan sigap ikut mendorong tiang infus Alexa "Makasih, kakak."

"Iya, mommy." Jawab Aidan dan Aiden sambil tersenyum lebar.

Leon mendorong kursi roda itu diikuti Aidan yang ikut mendorong tiang infus diikuti Aiden dibelakangnya menuju ruang inap rawat baby Ola.

4 bodyguard Leon kerahkan untuk berjaga didepan pintu masuk ruang rawat baby Ola, Leon memperkatan penjagaan agar baby Ola merasa nyaman dan tidak sama sekali merasa terganggu.

Alexa menghapus air matanya saat melihat tubuh putri satu-satunya terbaring lemah di brankar. Sepi, satu kata yang menggambarkan suasana diruang inap baby Ola sekarang, hanya suara monitor saja yang terdengar.

"D-dedek ini mommy..." Alexa menunduk mencium tangan baby Ola, air matanya menetes mengenai punggung tangan baby Ola.

"Kenapa gak bilang sama mommy, hiks? Adek nakal, adek jahat sama mommy! Katanya kalau ada apa-apa bakal cerita terus, dedek bohong hiks!"

Leon bersimpuh menangkup kedua pipi Alexa "Mommy?" Panggil Leon lirih.

Alexa menoleh, dengan segera ia memeluk erat leher Leon "Daddy! Dedeknya nakal sama mommy! Mommy takut hiks..."

Leon mengangkat Alexa kegendongannya, meskipun agak sulit tapi ini satu-satunya cara agar memberhentikan tangisan Alexa.

Aidan dan Aiden mengalihkan pemandangan yang membuat hatinya berdenyut sakit, hati mereka begitu nyeri saat melihat adiknya terbaring lemah disana serta mommynya yang terus menangis.

Leon mengadahkan kepalanya menahan cairan bening itu keluar.

"Mommy, istirahat disini aja ya? Biar kalau dedek siuman, mommy gak usah jauh-jauh balik lagi." Ujar Aiden membuat Alexa mengangguk semangat.

"Iya, kakak! Mommy mau tunggu dedek disini." Jawab Alexa membuat Aiden mengangguk.

"Mommy mau bobok disini, daddy." Ucap Alexa sambil bersandar dibahu Leon "Iya, sayang. Abang, tolong bilang sama William untuk segera antarkan brankar buat mommy tapi spacenya yang lumayan besar."

"Oke, dad!"

Beberapa menit kemudian, 2 orang suster masuk membawa brankar yang diminta oleh Leon. "Permisi, Mr. & Mrs. Charleston." Ucap salah satu suster itu dengan sopan. Mereka meletakkan brankar tepat disisi kiri baby Ola yang terhalang gorden.

AURORA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang