-THIRTY EIGHT-

21.2K 1.8K 912
                                    

Albara masuk ke dalam tenda baby Ola tapi sebelum masuk, Albara memastikan jika ketiga perempuan itu sudah berpakaian lengkap dan rapih.

"Bobonya nyenyak, hm?" Tanya Albara.

Baby Ola mengangguk sambil menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri, Albara tersenyum sangat lebar gadisnya ini sangat lucu. "Ganti baju dulu, sayang." Titah Albara.

"Gerah ya? Keringetan gini, hm."

Baby Ola terkikik geli, setiap Albara berucap kata 'Hm.' Pasti jantungnya berdegup kencang dan hatinya berbunga-bunga.

Jessica, Jeniffer dan Acha memilih keluar membiarkan baby Ola dan Albara bermesraan.

Albara mengigit pipi bulat gadisnya dengan gemas, ia cukup bahagia karena perlahan-lahan tubuh gadisnya sudah mulai berisi.

"Ih, nanti piyik kerangsang!" Rengek baby Ola sambil duduk dipangkuan lelaki itu.

"Kerangsang kenapa, baby? Aku nggak ngapa-ngapain, loh." Ucap Albara.

"Ini gatel!" Adu baby Ola pada Albara.

Albara tersenyum miring, ia mulai mengelus payudara gadisnya dengan lembut sambil melepaskan pelan-pelan sweater yang dikenakan baby Ola.

"Badannya bau banget sih, baby." Ucap Albara bohong.

Baby Ola memanyunkan bibirnya ia memeluk leher Albara erat, "Maaf, Bala. Padahal piyik udah perawatan, pakai lotion, deodorant, minyak wangi tapi masih bau ya? Maaf sekali lagi, besok-besok piyik bakal wangi, piyik nggak mandi karena dingin" lirihnya, baby Ola meremas jaket Albara takut jika lelaki itu akan meninggalkan dirinya dan berpaling pada gadis lain.

Albara mengumpat, bisa-bisanya ia berucap seperti itu karena baby Ola sekarang mudah sensitif. "Maaf sayang aku cuma bercanda, aku bercandanya kelewatan," ucapnya tulus.

"It's okay, Bala." Jawab baby Ola sambil tersenyum, Albara bernafas lega.

Albara mengendus leher baby Ola dalam-dalam sesekali mencium dan menjilatnya, baby Ola menggeliat geli.

Beberapa menit kemudian Albara sudah selesai memakaikan baju hangat untuk gadisnya, mereka sedang berjalan menuju tenda khusus mengambil makanan.

"Hai, bocil!" Ucap mereka bersamaan saat Albara dan baby Ola mulai duduk bergabung dimeja makan yang besar, disana sudah ada 2 kembarannya beserta pawangnya, Acha, Nuel, Sam dan Liam. Rasanya seperti kurang bukan? Ah, Kevin dan Jeff tidak ada disini.

"Hehe, hai juga!" jawab baby Ola sambil tersenyum lebar.

"Dedek mau mamam apa?" Tanya Aidan berniat berdiri tapi sudah lebih dulu Albara yang berdiri sambil menyugar rambutnya ke belakang, satu kaca yang menggambarkan Albara sekarang 'KECE BOSS!'

Baby Ola menutup mulutnya menahan tawa saat melihat muka masam abangnya, "Sabar ya Abang, Bala emang kayak gitu."

Aidan mengangguk lucu, Jessica yang tadinya ingin mengelus paha pacarnya tapi salah sasaran ia malah mengelus kejantanan Aidan yang sekarang sudah mengacung tegak minta untuk dimainkan.

"Jessica," geram Aidan Sambil tangannya menusuk vagina Essa.

"Babe, ih!" rengek Jessica.

"Suruh siapa duluan, hm?" Tanya Aidan pelan.

"Aku nggak sengaja, maaf sayang!" Sesalnya.

"Hm, bohong banget."

Jessica tertawa, perdebatan mereka dilihat satu meja serta anak-anak yang mengambil makanan. Baby Ola tersenyum saat melihat kedekatan Aiden, Jeje dan Aidan, Essa. Ah rindu rasanya, sudah lama juga dirinya tidak pernah menghabiskan waktunya bersama sang kedua kembarannya.

AURORA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang