-EIGHT-

48.1K 3.1K 523
                                    

Hening.

Satu kata yang menggambarkan suasana saat ini didalam mobil Albara, sepanjang perjalanan lelaki itu terus memperhatikan gadisnya yang tengah memandang kearah kaca mobil dimana mobil berlalu-lalang.

Albara merasa kehilangan saat tidak mendengar suara gadisnya, biasanya baby Ola akan terus berceloteh tanpa henti membuat dirinya selalu gemas akan tingkahnya.

"Baby..." panggil pelan Albara membuat baby Ola menoleh "Kakak..." kedua mata baby Ola berkaca-kaca dengan segera Albara meminggirkan mobilnya.

Albara membawa baby Ola duduk dipangkuannya mendekapnya erat "Kenapa baby, hm?" Tanya Albara sambil mengusap punggung baby Ola pelan.

Gadis itu menggeleng sambil terisak "Gak mau aku pergi, ya? Kan piyik udah bolehin aku untuk berangkat sunmori, hm."

Baby Ola mengangguk sambil merapatkan tubuhnya pada tubuh Albara "M-maaf, Bala."

"It's oke, baby. Aku gak akan ikut sayang, aku mau main sama piyik aja, okay?"

Baby Ola menggeleng cepat, ia tidak boleh egois mau bagaimanapun Albara berhak pergi tanpa dirinya. Dunia Albara bukan dirinya saja "M-maaf Bala, piyik egois..."

"J-jangan tinggalin piyik, Bala."

"Piyik takut Bala tingg—" dengan cepat Albara membungkam bibir merah alami baby Ola membuat gadis itu terkejut tapi tetap menikmati lidah Albara yang ada didalam mulutnya.

"Don't talk like that, baby!"

"T-tapi memang Ola kayak anak kecil, hiks... nanti kalau Bala suka sama cewek lain gimana?"

Albara terkekeh, gadisnya memang selalu berpikir negatif dan takut akan kehilangan dirinya padahal Albara lah yang jauh takut akan kehilangan baby Ola.

"No! Baby, I love you forever. Stop talking negative, hm? I only have you and you only have me."

Pipi baby Ola bersemu merah, tangan kecilnya memukul pelan dada Albara "Bala boleh pergi tapi pulangnya jangan lama-lama ya? Nanti piyik kangen hehe."

"Siap, tuan putri!"

"Oke, bos! Tapi sebelum berangkat harus beli jelly yang banyak, boleh?"

Albara mengangguk "satu pack aja, gak boleh ngebantah! Nanti sakit giginya."

"Makasih sayang." Gumam baby Ola yang didengar oleh Albara. Pipi laki-laki itu bersemu merah, sungguh jarang sekali baby Ola memanggil dirinya dengan sebutan manis seperti itu.

"You are my everything, baby!"

🍄🍄🍄

Setelah menempuh perjalanan hampir 20 menit akhirnya mereka sudah sampai digerbang menjulang tinggi AHS. Albara menunggu portal terbuka otomatis, dengan segera ia mencari tempat kosong untuk memakirkan mobil mewahnya diparkiran khusus keluarga Alexander.

"Abang sama kakak udah sampai lagi ternyata? Padahal yang duluan berangkat kita loh, Bala." Ucap baby Ola saat melihat mobil kedua kembarannya, disana juga sudah terparkir beberapa mobil sahabatanya.

" Ucap baby Ola saat melihat mobil kedua kembarannya, disana juga sudah terparkir beberapa mobil sahabatanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AURORA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang