14 || KESEDIHAN

57.6K 4.6K 21
                                    

Happy reading..

Aileen bangun dengan tubuh polos yang ditutupi oleh selimut tebal, ia sempatkan memandang wajah laki-laki tersebut membuat airnya keluar sekian kalinya. Ia menggigit bibir bawahnya agar suara isakannya tak membangunkan laki-laki didepannya, bahkan matanya sembab efek menangis semalaman.

Dengan segera Aileen memunguti pakaiannya dan memakainya tak lupa ia menyempatkan membasuh wajahnya sebelum meninggalkan tempat yang tak akan pernah Aileen lupakan.

Aileen berjalan di pagi buta, dengan keadaan berantakan dan daerah kewanitaannya sangat amat perih, ia tak bisa berfikir jernih. Pemikirannya tentang semalam yang selalu berputar bak kaset rusak selalu memutar di otaknya, semua mimpinya yang sudah dirancang hancur dalam sekejap.

Hiks..Maafin Aileen Ayah

Kaki Aileen terus berjalan dibawah temaram lampu jalan, hingga ia berdiri di sebuah pemakaman umum dimana Ayah beristirahat tak ada rasa takut, langkah Aileen membawakan ke gundukan tanah yang masih bisa ia lihat berkat lampu remang-remang

Satria Miswar
Bin
Abdul Aziz

"Ayah maafin Aileen gak bisa jaga diri Aileen" tangis Aileen pecah rasa penyesalan yang mendalam amat perempuan itu rasakan

"Maaf"

"Kenapa dunia ini kejam Ayah, Aileen gak kuat"

Karna banyak menangis Aileen pun tertidur disamping makam sang Ayah, Adzan di spiker mesjid membangunkan tidurnya

"Engh.." setelah mengumpulkan nyawanya Aileen berpamitan pada ayahnya untuk pulang

Dipikiran Aileen sekarang bagaimana dengan tanggapan ibunya dan Alden nantinya, Aileen amat takut mengecewakan mereka, didepan rumah Alden sedang tidur terduduk di teras rumahnya. Perasaan bersalah menyelimutinya sekarang

Aileen menepuk pelan pipi adiknya

"Alden, Alden"

"Kakak udah pulang ternyata" ucap Alden dengan suara khas bangun tidur sambil mengucek matanya

"Hm"

"Kenapa kakak gak pulang semalam, perasaan jam kerja kakak sudah kembali normal? kenapa pulang subuh?"

"Masuk yuk, Kaka butuh istirahat sekalian sholat" ucap Aileen mengalihkan pembicaraan tanpa protes Alden hanya menurut saja

Akhirnya mereka masuk kedalam rumah, setelah membersihkan tubuhnya sekarang didalam kamar Aileen hanya melamun menatap kosong kearah piala dan piagam yang ia raih dari kecil hingga sekarang, disamping utu ada foto keluarga lengkapnya. Untung hari ini hari Sabtu jadi ia libur sekolah, melihat anak sulungnya yang sedari tadi melamun membuat ibu Ayu khawatir dengan kondisi anaknya

"Nak, kamu kenapa dari tadi pagi melamun terus" perkataan ibu Ayu yang amat lembut membuat Aileen tambah bersalah, membuat air matanya menetes

"Lho malah nangis, ada masalah disekolah atau ditempat kerja kamu?"

"Maafin Aileen" lirihnya

"Kenapa? Jelasin sama ibu nak jangan hanya diam?"

"Aileen hanya kangen sama ayah Bu?" Aileen belum siap menjelaskannya masih ada trauma pada kejadian tersebut.

Maaf Bu

.
.
.

Disebuah kamar club seorang laki-laki yang baru saja terbangun dari tidurnya, kaget melihat bercak darah di sprei. Ia memijat keningnya mengingat kejadian semalam tapi sialnya ia tak mengingatnya sama sekali. Efek alkohol campur obat perangsang membuat gairahnya semalam tak terkendali dan asal menarik perempuan yang tak sengaja lewat didepan club'

Bodoh gue ngulang kesalahan yang sama, gue harus cari tau siapa cewek itu. Gue gak mau terulang lagi

Akhirnya ia pulang kerumahnya dan menyuruh suruhannya untuk mencari perempuan yang sudah ia tiduri

TBC ..

Cinta Salah SasaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang