Part 4

16.5K 2.5K 2.4K
                                    

Auristela berjalan menuju kelasnya dengan langkah tegas dengan wajah menatap ke depan tak mempedulikan siswa-siswi yang menatap ke arahnya atau suara-suara keras yang sedang membicarakannya, tepatnya membicarakan aksinya tadi.

Mengingat hal tadi hanya membuat emosinya meningkat, bisa-bisanya Zico mengatakan kalau dia dan Zico tak pernah berpacaran. Auristela bukannya masih cinta, dia hanya merasa menyesal karena membuang waktunya untuk Zico.

Langkah Auristela terhenti kala melihat dua orang siswi berada di depannya. Auristela menghembuskan napasnya dengan keras, tidak bisakah dirinya tenang sedikit saja?

Tak jauh di depannya ada dua siswi yang begitu Auristela kenal, siapa lagi kalau bukan Dinda Safina Larasati atau biasa dipanggil Dinda dan Alisha Syeira Mikayla yang biasa dipanggil Alisha.

Mungkin dulu Auristela tak menyadari kalo kedua sahabatnya bermuka dua, dia dulu terlalu bodoh tak menyadari kalo kedua sahabatnya itu tak pernah tulus berteman padanya.

Mereka selalu mengajaknya untuk tak mengerjakan tugas dan juga membolos bahkan mereka juga selalu menyuruhnya memakai pakaian yang seksi agar bisa menarik Zico yang nyatanya tak sedikitpun Zico meliriknya.

Dan seperti apa yang direncanakan Intan, dirinya dimarahi oleh sang Papa lalu Intan sok-sokan membelanya yang ujung-ujungnya Papanya membanding-bandingkan dirinya dengan Intan.

Darimana dia tahu? Di kehidupannya yang dulu. Sehari sebelum Auristela memergoki Zico dan Intan, dia baru tahu kalo selama itu mereka menjadi sahabatnya karena suruhan dari Intan. Intan menyuruh kedua sahabatnya untuk mendekat dan bersahabat dengannya.

Kenyataan itu begitu menampar Auristela, saat itu dia begitu marah. Dia merasa Intan selalu saja mencampuri segala urusannya, tak hanya merebut kasih sayang sang Papa. Intan pun tega merebut Zico darinya.

"Hai, Ris! Baru dateng?" Tanya Dinda dengan senyum ramah.

Tak ada lagi senyum lebar yang biasanya dia pasang ketika bertemu dengan kedua sahabatnya.

"Lo bisa liat sendiri kan?" Tanya Auristela balik dengan nada tak ramah membuat Dinda dan Alisha tersentak kaget.

Alisha memperhatikan penampilan Auristela yang berbeda dari biasanya, kini Auristela terlihat tomboy tak seperti biasanya yang feminim.

"Kok penampilan lo kayak gini sih, Ris? Jelek banget! Kayak laki," Alisha mengatakannya dengan nada tak suka.

Auristela memutar bola matanya mendengar pertanyaan Alisha, jelas saja tak suka Alisha dan Dinda itu tipe cewek-cewek feminim yang selalu memperhatikan penampilannya.

"Gue nyaman kayak gini, kenapa emangnya?" Tanya Auristela sambil mengangkat dagunya.

"Lo gak cocok temenan sama kita kalo penampilan lo kayak gitu! Lo liat penampilan kita kayak gimana? Dan lo liat penampilan buruk lo itu," balas Alisha.

Auristela tertawa dalam hati, dia hanya merubah penampilan seperti ini saja mereka sudah seperti ini. Kenapa dia dulu bodoh sekali?

"Lo berdua temen bukan sih?" Pancing Auristela.

"Maksud lo apa, Ris? Kita ini sahabat lo, kita mau yang terbaik buat lo!" Balas Dinda.

"Bullshit! Sahabat bakal nerima sahabatnya apapun penampilannya!" Balas Auristela tajam membuat Dinda bungkam.

"Gue jadi ragu kalo lo berdua sahabat gue," tambah Auristela membuat keduanya menegang.

"Lo lupa? Zico gak suka cewek tomboy, dia sukanya cewek feminim, Ris! Lo mau Zico berpaling dari lo?" ucap Alisha bertubi-tubi dengan anggukan setuju dari Dinda.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 09, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Become Antagonist CoupleWhere stories live. Discover now