30. curiga

903 124 2
                                    

Setelah selesai makan, nando dan flawra memutuskan untuk beristirahat di kamar mereka.

"Kau kenapa melamun saja semenjak aku pulang sun?," tanya nando, tidak biasa dia melihat flawra yang menyendu setiap dirinya pulang bekerja.

"Aku tidak apa-apa, hanya kelelahan saja."

Nando hanya mengangguk, tidak ingin merusak mood suami kecilnya.

Nando menatap seluruh wajah flawra, cantik, tak pernah berubah walau sedikit gembul.

Namun, ia sedikit terkejut melihat pipi kanan si mungil terlihat memerah, seperti habis ditampar?

"Sun?! Kenapa pipimu memerah? Kau sedang tidak apa-apa kan?"

Flawra terdiam, dia baru mengingat tentang pipinya, bagaimana bisa dia lupa dengan pipinya yang sehabis ditampar ibunya tadi.

"A-ah ini hanya terkena air panas, haha ya terkena air panas saja hng, bukan apa-apa," jawab flawra gugup.

Nando meneliti ekspresi flawra, sedikit curiga dengan gelagat flawra yang sedikit aneh hari ini.

"Kau sedang tidak sakit kan sayang? Kenapa kau gugup?"

"Hah gugup? Ah tidak aku hanya kelelahan, aku ingin tidur saja."

Flawra merebahkan tubuhnya membelakangi sang suami, menghindari tatapan curiga dari nando padanya.

Nando menghela nafasnya, membalikkan tubuh flawra agar menghadap dirinya, "ada yang kau sembunyikan dari ku ya? Jujurlah sayang!"

"Hiks..."

Nando gelagapan melihat ada air mata yang jatuh mengalir di pipi si mungil, dengan cepat nando meraih tubuh flawra dan mendekapnya erat.

"Sshh maafkan aku membentakmu," ucapnya seraya mengelus lembut punggung flawra, menenangkan si mungil agar tidak menangis lagi.

Ah mungkin moodnya sedang swing.

"Janan galak-galak cama flawlaa engg:(" lirih flawra didada nando, mengusap wajahnya yang basah di dada suami.

"Okey okey maafkan aku, ssh jangan menangis lagi, nanti dedek ikut nangis kalau papanya menangis," gumam nando mencium kening dan rambut flawra berkali-kali.

Setelah tangisan flawra reda, nando perlahan-lahan melepas pelukannya, menatap tingkah flawra yang menghapus jejak air matanya dengan punggung tangannya.

"Kau menggemaskan, maafkan aku tadi berbicara tegas, tak apa jika kau masih belum siap bercerita padaku."

Flawra mengangguk, merentangkan tangannya seolah meminta dipeluk kembali dengan mata membulat berkaca-kaca, dengan senang hati nando meraih tubuh flawra kembali dan memeluknya erat, membawa flawra agar tertidur menghadapnya.

"Aku takut, aku takut sekali Tuhan, jangan pisahkan aku dengan suamiku, kumohon..."

sunflawra | jaemhyuck ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang