Matahari menyingsing masuk melalui celah-celah jendela kamar 2 pasangan suami-suami itu hingga salah satu mereka terusik.
Flawra menggeliatkan tubuhnya, mengerjap pelan seraya berusaha duduk dari pembaringannya, meringis sedikit karena rasa sakit yang menyapa pantatnya.
"Ugh sakit banget..."
Nando mengerjap ketika merasakan tangannya tidak memeluk apa-apa, ia menangkap suami kecilnya sedang terduduk meringis memegangi bagian belakangnya.
"Hey? Kenapa bangun?," tanya nando ikut mendudukkan dirinya disamping ranjang.
"Sudah jam 8 pagi mas, kau tidak ke kantor?"
Nando menggeleng, memeluk suami kecilnya erat dengan kepala bersender di bahu sempit itu.
"Mornkiss?"
Flawra terkekeh melihat tingkah suaminya menaruh jari telunjuknya di bibir seolah mengkode untuk dicium.
Dengan perlahan, tubuh telanjangnya beranjak menaiki tubuh sang suami, mendudukkan dirinya diatas pangkuan nando dan menarik tengkuk suaminya itu.
Nando tersenyum melihat flawra mengulum bibirnya lembut, menahan pinggang flawra dengan tangannya agar tubuh flawra tidak jatuh kebelakang.
Semakin lama, suara kecapan mereka mengalun dikamar bernuansa white vintage itu, lumatan demi lumatan mereka semakin memanas seiring elusan tangan nando di punggung flawra.
Merasa dirinya kehabisan nafas, flawra meremat rambut nando agar menghentikan pagutan mereka, nando yang paham akan hal itu dengan berat hati melepaskan tautan bibir mereka.
"Eugh mash~"
Nando menegang ketika suara desahan flawra keluar dari mulut kecil itu, ia bisa merasakan penisnya kembali menegang dengan pantat flawra yang menggelinjang naik turun.
"No! Jangan!"
Flawra menahan tangan nando yang ingin kembali memasukkan penisnya kedalam lubangnya, membuat nando sedikit mengerutkan dahinya.
"Kenapa? Aku tegang sayang."
Flawra menuntun jari suaminya ke lubang nando, mengeluskan jari itu di analnya dan berkata, "ngilu."
Tatapan bernafsu nando menghilang digantikan dengan tatapan khawatir.
"Hey? Masih sakit? Maaf aku terlalu kasar tadi malam."
Flawra mengangguk, berdiri dari pangkuan sang suami dan berusaha turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
BRUKK!
"ADUH SAKIT HUEE~"
Nando tertawa keras ketika melihat flawra terjatuh ketika hendak mencoba berjalan sendiri untuk mengambil handuk, mencoba menetralkan tawanya melihat bagaimana menggemaskan wajah bayi besar itu ketika mengelus pantatnya yang kesakitan karena membentur lantai.
"MAS JANGAN KETAWA HIKS, SAKIT HUWAA~!"
Nando kembali tertawa ketika suaminya menangis lebih keras, beranjak dari ranjang dan langsung mengangkat tubuh flawra untuk digendong.
"Kau menggemaskan sekali sayang, aku ingin menjatuhkanmu lagi agar menangis seperti tadi."
Flawra mengerucutkan hidungnya seolah kesal, mencubit lengan suaminya namun tidak berasa bagi nando.
"Kau menyebalkan, aku akan membencimu!"
Nando terkekeh, mengangkat wajah flawra hingga mendekat pada wajahnya kemudian menciumi wajah itu, "coba saja kalau bisa."
Flawra tersentak ketika tubuhnya dibawa menuju kekamar mandi, bukan apa tapi nando membawa flawra masuk tanpa keluar terlebih dahulu.
"Hey, kenapa berdua? Aku yang mandi dulu!"
Nando mengedikkan bahunya, menaruh handuk yang tadi berada dipundaknya dan digantungnya ditempat gantungan yang ada disana.
"Aku ingin mandi bersamamu, apa salahnya satu kamar mandi berdua?"
Flawra membulatkan matanya, mendorong suaminya untuk keluar namun nihil kamar mandi itu ternyata sudah dikunci.
"Kau tidak perlu malu sun, kita kan sudah mencobanya tadi malam."
"Tapi tetap saja! Pantatku masih sakit dan kalau kita mandi bareng pasti akan selesai berjam-jam kemudian, aku tidak mau—empthh!"
Belum selesai flawra menyelesaikan omongannya, bibirnya sudah dipagut dan tubuh nya didorong hingga punggungnya menempel didinding, di kukung dari depan hingga flawra hanya bisa pasrah apa yang akan dilakukan suaminya itu.
Hingga di kamar mandi itu hanyalah terdengar suami desahan dan erangan yang mengalun merdu dengan shower yang dibiarkan menyala diatas kepala mereka.
أنت تقرأ
sunflawra | jaemhyuck ✔
قصص المراهقين"Mas" "Kenapa sun?" "Kenapa kau menikahiku? Kau pacarnya adikku dan kita hanyalah dua orang yang terikat perjodohan" "Karena aku sudah mencintaimu lebih sebelum aku mengenal adikmu, aku menerimamu apa adanya, terimakasih telah menjadi suami manisku...
