05. kantor

2.2K 280 3
                                    

"Iya ayah aku takkan mengecewakan flawra... ckck iya iya aku masih dikantor... ayah ini masih jam 5 sore aku sudah bilang pada flawra kalau aku akan pulang jam 8 malam... iya iya bye!"

"Ck orangtua itu mengira aku akan membuat flawra menangis, aku tidak akan membuat lelaki manis itu menangis—

"Benarkah?"

Nando yang mengomel di singgasana nya dikejutkan dengan jefan yang datang dengan tiba-tiba tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Ck bisakah kau memberi salam dulu ketika masuk? Setidaknya ketuklah pintu!"

Jefan terkekeh melihat tatapan datar nando kepadanya, ia mendekat dan duduk didepan nando seraya menaruh beberapa kertas berisi surat-surat penting.

"Buat apa mengetuk pintu? Aku kan sahabatmu."

Nando menarik sehelai rambut jefan hingga si empu meringis gatal.

"Kau apa-apaan sih? Rambutku ini seperti berlian berharga! Dengan seenak jari kau mencabutnya!"

Nando tidak mengindahkan ucapan jefan, sedikit mengecek jam ditangannya dan terlihat sudah jam 5 lewat 10 menit.

"To the point."

Jefan menatap remeh nando didepannya, menumpukan sikunya dimeja dengan dagu yang ditaruh diatas telapak tangannya.

"Kau ingin ku tinju?"

Ancaman itu membuat jefan terduduk dengan tegak, mendorong kertas-kertas yang dibawanya tadi dan diserahkannya pada nando.

"Galak banget sehabis menikah dengan flawra? Belum malam pertama ya?"

Ucapan jefan memang benar, akan tetapi bukan karena itu, ia ingin sekali membuat jefan tergantung diatas jendela lantai perusahaannya yang paling atas.

"Ya ya maaf kau terlalu sensian nando, ini surat kerjasama dari perusahan LJuan, mereka ingin melalukan kontrak kerjasama dengan perusahaan kita, jika kau menerimanya kau bisa menandatanganinya."

"Yayaya kau pergilah sana, biar kupikirkan hal ini nanti."

"Mengapa kau mengusirku? Aku bosan diruanganku tidak ada randa yang menemani—oh okey okey aku akan keluar dari singgasana mewah mu ini."

Jefan melangkah dengan cepat ketika melihat nando beranjak dari duduknya, menutup pintu ruangan itu tanpa kembali menoleh kebelakang.

"Manusia satu itu! Padahal aku hanya ingin menaruh jas ku diatas gantungan itu," sinis nando memicing ketika jefan sudah menghilang dari balik pintu.

"Jefan benar, aku belum melakukan malam pertama bersama flawra—

—tapi memangnya flawra mau?"

sunflawra | jaemhyuck ✔Onde as histórias ganham vida. Descobre agora