07 || Club

17.9K 1.7K 2.5K
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 😍

.
.
.
.

Shan berulang kali menghela nafasnya, ia memandang jalanan dari atap sekolah, sesekali ia menghembuskan asap rokoknya setelah menghisapnya.

Shan tidak tahu harus melakukan apa lagi, semuanya sudah terjadi dan tak ada yang percaya padanya.

Cklek

Pintu atap terbuka, Shan menoleh dan melemaskan bahunya ketika tahu Killian yang datang, jadi ia tak perlu menyembunyikan rokoknya.

Shan kembali memandang jalanan, sementara Killian berdiri di sampingnya.

"Jangan kaget, ada kabar buruk," ujar Killian, dan Shan tak menyahut.

"Shan, Naren bilang ada yang upload foto lo di twitter, tapi udah kehapus, dan ada yang berhasil ambil fotonya," ujar Killian lagi yang membuat Shan menghela nafasnya.

"Biarin aja, biar mereka puas."

"Gue juga bingung harus apa, gak habis pikir sama mereka yang jelas-jelas ngelecehin lo tapi gak ngaku. Dan yang paling gila, bokap lo dan Bu Nara gak ada yang percaya, mereka bukan penengah, tapi malah mojokin lo."

Shan tertawa pelan, "gue benci mereka, orang-orang dewasa yang gak bisa ngertiin orang lain, mereka cuma nuntut ini itu tanpa mikirin perasaan orang lain."

Killian menghela nafasnya, ia menyandarkan punggungnya di pembatas hingga ia dapat melihat wajah Shan secara leluasa.

"Gak nangis?" Tanya Killian.

"Cape, gak ada hasil."

"Lo bener-bener gak akan ngelakuin apapun?" Tanya Killian lagi, dan Shan menggelengkan kepalanya.

"Jangan buka grup apapun, mereka ngomongin lo secara terang-terangan," saran Killian, dan Shan menganggukan kepalanya.

Shan hendak menghisap rokoknya lagi, namun Killian merebut rokok tersebut dan menghisapnya dengan santai.

"Mau ke club? Gue gak akan apa-apain lo," tanya Killian.

"Bokap gue bakal makin marah," gumam Shan.

"Lo gak perlu mikirin mereka, cuma gue yang ada di pihak lo. Mulai sekarang lo boleh bergantung sama gue, gue bakal jagain lo semampu gue," ujar Killian yang membuat jantung Shan berdebar keras, tidak ada tatapan nakal darinya, hanya tatapan sungguh-sungguh.

"Gue gak bakal bilang gini kalau gak kecewa sama bokap lo, tapi ini bener-bener udah keterlaluan, cuma bokap lo di dunia ini yang gak bisa percaya sama anaknya, gue ikut sakit hati," ujar Killian lagi.

Shan pun tersenyum, "Okay, gue gak akan pulang, lo harus beliin gue baju baru.

Killian pun ikut tersenyum dan menganggukan kepalanya.

**

Shan mematikan ponselnya sejak pagi, ia mengabaikan semua panggilan dari siapapun, bahkan menghindari Yorka di sekolah hingga membuat Yorka marah, namun ia sama sekali tidak peduli.

Kini Shan dan Killian tengah berada di salah satu Mall terbesar di daerah sana, mereka melupakan masalah di sekolah, mereka terlihat semakin akrab dan memiliki banyak hal yang mereka obrolan.

Killian menemani Shan memilih gaun untuk ke club nanti malam, nampaknya Shan sangat tertarik dengan warna hitam, hingga ia hanya menatap warna hitam dari berbagai model.

"Bagusan yang mana?" Tanya Shan seraya menunjukan dua model gaun berwarna hitam di kedua tangannya.

"Kalau gue jawab, lo bakal beli gaun pilihan gue?" Balas Killian, dan Shan menganggukan kepalanya.

LOVE SHIT || Toxic Relationship + Jeno ✔️Where stories live. Discover now