30 . New year

34 2 0
                                    

Perburuan buku terus berlanjut, kali ini Dheera mendatangi toko buku terbesar di kota itu, sebelumnya Dheera dan Biyan mengunjungi pustaka daerah. Asik memilih buku, ponselnya berdering. Dheera mengangkat, tanpa melihat nama kontak, kebiasaan.

"Lo dimana?" Suara cowok diseberang.

"Ha? Siapa sih?" Dheera mengecek layar handphone.

"IMONG? Mmm... Gue lagi pergi" Dheera capek kalo misalnya disuruh minta tolong kayak biasanya.

"Loe sendiri?"

"Nggak, sama keluarga" Dheera ngelirik Biyan yang berdiri dirak kimia. Dia nggak bohong, Biyan sudah dianggap seperti keluarga.

Diam, tak ada balasan.

"Kenapa Mong?" Tumben dia menghubungi Dheera siang bolong.

"Nggak ada" dengan suara datar.

Tuuuut! Lalu sambungan telepon terputus.

"Dasar cowok absurd, kalo nggak bikin emosi ya bikin orang bingung" Dheera memasukkan ponselnya kedalam tas. Tapi suara Imong yang dia dengar, bisa meredam sedikit rasa rindunya.

Dheera tak tau alasan Imong menghubunginya. Imong baru saja melihat postingan story dari akun Biyan dan menelpon Dheera untuk memastikan bahwa Dheera sedang bersama Biyan diluar kota.

"Yan, cari tempat makan yuk, gue laper sekalian shalat" ajak Dheera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yan, cari tempat makan yuk, gue laper sekalian shalat" ajak Dheera. Biyan masih sibuk scrolling dan tertawa cekikikan.

"Lu dengerin gue nggak? Ketawa sendiri, awas lu jadi autis!" Dheera meninggalkan Biyan.

"Eits... Yang sabar, iya loe mau makan apa? Gue searching cafe yang rekomen" Biyan mengejar Dheera.

"Serah Lo, gue percaya sama selera loe!" Dheera cemberut karena tadi di cuekin.

"Kalo gitu kita makan seafood, let's go!" Menarik tangan Dheera keluar toko.

Dheera sibuk membaca buku barunya, tanpa sepengetahuan Dheera Biyan memotonya. Lokasi cafenya diatas tepian pantai, sekalian mereka bisa menikmati pantai menjelang sore.

"Permisi mbak, mas ini makanannya" ujar pramusaji.

"Amazing, keliatannya enak-enak semua. Dhe makan dulu, ntar lanjut bacanya."

"Iya..iya"

"Loe suka cumi lada hitam kan, nih!" Mendekatkan piring kehadapan Dheera.

"Thank you" Dheera mengambil cumi yang ukuran besar.

"Gue penasaran, le Ciel blue tentang apa sih?" Biyan jadi kepo. Dheera bela-belain nyari buku loak itu.

"Tentang seorang cewek yang hidupnya sederhana, tinggal di desa Prancis, dia pingin lanjutin sekolah ke Paris. Dia suka berkebun, Ibunya udah lama meninggal, trus dia suka nulis dibawah langit biru." Dheera menjelaskan dengan bersemangat.

Le Ciel Bleu ✔️ [From True Story-On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang