8 𖡛 Who is d'Lykan ?

43 3 0
                                    


Gue nggak suka loe deket sana yang lain, gue cemburu!

× •-•-•-•⟮ ◆ ⟯•-•-•-• ×


Gue duduk didepan kelas Biyan, dia lupa bawa handphone, gue mau bilang kalo gue pulang duluan bareng Chua dan Widiy, kita mau nobar motor GP dirumah Widiy.

Eh taunya malah berpas-pasan dengan Imong yang baru keluar dari toilet cowok.

"Sini mana handphone lu?" Dia menyodorkan telapak tangannya yang kosong.

Segera gue sembunyikan ponsel dibalik tas. Gue nggak tau dia mau apa dengan ponsel gue. Dia raih tangan gue dengan kasar, daripada telapak tangan gue bersentuhan dengannya, gue mengalah. Imong berhasil merebut ponsel gue.

"Lu mo ngapain???" Gue menahan suara, karena guru yang mengajar di kelas Biyan, masih berada dikelas.

Gobloknya gue lupa masang sandi di handphone.

Dia bersandar ke dinding dan mengutak-atik ponsel gue.

"Loe suka MotoGP?" Dia ngeliatin wallpaper ponsel gue.

"Iya mang napa?"

"Nanya doang" sambil terus fokus liatin handphone.

"Kenapa nggak follback gue?" Tanyanya sinis.

"Ya ampun perkara follback doang, ntar gue follback ig lho!" Gue nggak tau kepada dia bersikap childish begini.

"Balikin handphone gue!" Gue mencoba menangkap ponsel yang dia angkatnya tinggi-tinggi, supaya gue nggak bisa menjangkaunya.

Mulut gue manyun, demi tuhan gue benci Imong!

"Nih!" dia balikin handphone gue, gue ambil, tapi gue nggak sudi melihatnya wajahnya.

"Gitu aja ngambek" tuturnya.

Tiba-tiba, sentuhan lembut mendarat diatas rambut gue dan bertepatan dengan keluarnya Biyan dari kelas.

Dug

Dug

Dug

Kenapa jantung gue berdetak kencang?

Jleb!

Ngapain Imong ngelus kepala gue???

Lalu,"Biyan...!",panggil gue.

Lekas Imong menarik tangannya dari kepala gue dan pergi. Sementara itu Biyan berdiri kaku didekat pintu, matanya sendu. Chua dan Widiy pun datang, mereka dari toilet cewek. Kelas Biyan emang berdekatan dengan toilet sekolah.

"Dhe, sopir gue udah didepan" Widiy merangkul gue.

"Loe udah bilang ke Biyan, kan?" Tanya Chua.

Gue bingung kenapa Biyan diam aja, biasanya dia pasti brisik ngobrol kegiatan kelasnya hari ini. Gue mendekat padanya.

"Yan, gue duluan pulang bareng Widiy Chua. Kita mo nobar." Perlahan gue berucap.

Dia hanya balas dengan anggukan.

"Loe kenapa sih? Sakit?" Widiy menepuk punggung Biyan dengan gadgetnya.

Biyan menggeleng.

"Kalo gitu, kita duluan ya?" Chua memastikan.

Kenapa ada perasaan nggak enakan, gue mesti gimana dong.

"Biyan, janji besok gue traktir Lo batagor Mang Udin". Makanan kesukaan Biyan dikantin SMAN 24. Tetap tak ada respon, lalu teman sekelasnya mengajak Biyan pergi, dia pun nurut aja.

Le Ciel Bleu ✔️ [From True Story-On going]Where stories live. Discover now