➢6.3

1.5K 184 7
                                    

Note : Disini Mark jadi Minhyung.

"Kenapa itu bisa menjadi salahmu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa itu bisa menjadi salahmu?"

Nayoung menarik napasnya.

"Sedari kecil Donghae selalu mendapat tekanan dari ayahnya, karena hanya dia satu-satunya putra kami. Donghae selalu dituntut untuk sempurna dan bisa menjadi pewaris dari keluarga Lee. Karena tuntutan dari ayahnya itu, Donghae menjadi lebih berambisi, bahkan dia tidak peduli jika harus memanipulasi nilai atau mengancam siswa untuk mendapatkan hasil sempurna. Donghae didiagnosis memiliki BDP saat remaja, aku mengetahuinya saat mengantarnya menemui psikiater," jelas Nayoung.

Jessica tidak berbicara apapun, dia hanya menyimak Nayoung.

"Ayah dari Donghae memiliki seorang kakak, kakaknya menikah dengan wanita berkebangsaan Kanada. Dan memiliki seorang putra bernama Jason. Jason dan Donghae sangat dekat, tak jarang mereka belajar bersama meski jarak mereka berjauhan. Sampai akhirnya Jason pindah ke Korea, awalnya itu membuat Donghae senang, tapi karena hal itu juga Donghae semakin dituntut oleh ayahnya. Agar Donghae tidak dikalahkan oleh Jason," lanjut Nayoung.

"Sampai dewasa Donghae dan Jason bersaing dengan sehat. Meski saat Donghae kalah dari Jason, ayahnya akan menghukumnya. Sampai suatu malam..."

Flashback On

"Apa kabarmu Jason?" tanya Donghae.

"Baik, bagaimana denganmu?" tanya Jason balik.

"Aku baik," jawab Donghae.

"Kita tinggal di satu negara tapi sulit untuk bertemu," ujar Jason.

"Benar, kau sangat sibuk dengan pekerjaanmu," kekeh Donghae.

"Begitupula kau," balas Jason.

"Paman, dimana Jeno?" tanya Minhyung, putra dari Jason.

"Dia ada di kamarnya," jawab Donghae.

Setelah mendapat jawaban dari pamannya itu, Minhyung pergi ke kamar Jeno.

"Anak kita semakin dekat, sama seperti kita dulu," ucap Jason.

"Benar..."

"Oh ya, ada apa kau sampai mengundang keluargaku untuk makan malam?" tanya Jason.

"Kau tahu kan, jika besok adalah pemilihan CEO dari perusahaan Lee?"

Jason mengangguk.

"Ayahku menjadikanku kandidatnya, aku yakin kau juga pasti."

"Tentu saja, hanya kita berdua penerus perusahaan Lee."

"Benar juga hahaha."

Donghae menatap Jason serius.

"Yak! Singkirkan tatapanmu itu, menakutkan!"

SomeWhere stories live. Discover now