➢6.0

1.6K 208 2
                                    

"Jeno

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jeno."

Jeno menoleh, dia tersenyum melihat Tiffany dengan pakaian gaun putih selutut. Ibunya tampak begitu cantik dengan gaun itu.

"Eomma!"

Jeno langsung memeluk ibunya. Tiffany membalas pelukan Jeno sembari mengusap punggung Jeno.

Tanpa sadar Jeno menangis di dekapan Tiffany. Mengeluarkan semua beban yang selama ini ia simpan.

"Kerja bagus, kau sudah berusaha dengan baik..."

Tiffany melepaskan pelukannya, lalu menangkup pipi Jeno. Dia menghapus bekas air mata di pipi Jeno.

"Kau yakin ingin bersama eomma?"

Jeno mengangguk yakin.

"Lalu bagaimana dengan nuna dan hyungmu? Appamu? Sahabatmu?"

Jeno terdiam. Dia tidak ingin membuat mereka kehilangan, tapi dia sudah lelah dengan semuanya. Dia hanya ingin tenang.

"Jeno... kau yakin?"

Jeno menatap ibunya.

"Jeno~ya! Cepat bangun, setelah itu nuna akan membuatkanmu masakan yang lezat lagi."

"Yak! Lee Jeno, bangunlah. Kau tidak mau tertinggal materi lagi kan? Jika kau tidak bangun, aku akan menggeser posisimu dengan menjadi juara kelas."

"Jeno~ya, kau bilang kita akan menghabiskan waktu bersama. Cepatlah bangun, hyung menunggumu."

"Jeno~ya, maafkan appa..."

Jeno memejamkan matanya. Suara mereka, selalu terdengar olehnya.

Tifanny menggenggam tangan putranya.

"Kau sudah memutuskan?"

Jeno mengangguk.

Tiffany tersenyum, "eomma akan mengantarmu."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SomeWhere stories live. Discover now