➢2.8

1.5K 236 17
                                    

"Kau tidak berniat untuk melompat?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau tidak berniat untuk melompat?"

Jeno menoleh ke samping. Dia melihat Hendery tersenyum dan berjalan ke arahnya.

"Aku tidak seputus asa itu sampai berpikir untuk melompat," ucap Jeno.

"Syukurlah," ujar Hendery.

"Kenapa kau bisa datang kemari?" tanya Jeno.

"Aku sedang menunggu pergantian shift untuk bekerja," jawab Hendery.

"Ini, aku membawakanmu kopi. Lebih enak memandang pemandangan dengan secangkir kopi hangat," lanjutnya.

"Gomawo," kata Jeno sembari menerima kopi dari Hendery.

Hendery mengangguk.

Lalu mereka berdua menikmati kopi sembari melihat sungai. Sebelum akhirnya Hendery membuka suara.

"Terima kasih karena kau sudah mengerti Lucas. Maaf untuk semua perlakuannya," ujar Hendery.

"Mengerti Lucas?"

Hendery mengangguk.

"Aku melihatnya di sekolah, maaf aku tidak membantumu. Saat aku berniat membantumu, Xiaojun menghalangiku dan membawaku pergi," jelas Hendery.

"Gwaenchana, lebih baik seperti itu."

"Kau baik-baik saja?" tanya Hendery.

Jeno terkekeh, "kenapa setiap orang bertanya seperti itu? Apa aku terlihat seperti orang yang lemah?"

"Tidak, maksudku bukan begitu...aku-

"Arrasseo arrasseo, aku baik-baik saja."

"Syukurlah... Soal Lucas, aku benar-benar minta maaf," ucap Hendery.

"Tidak apa-apa, kau tak perlu meminta maaf. Aku mengerti keadaannya."

"Semoga dia bisa berubah seperti dulu...," ujar Hendery.

"Seperti dulu?"

Hendery mengangguk, "dulu Lucas adalah lelaki yang ceria dan sangat baik pada siapapun. Dia menjadi matahari diantara kami berempat, sampai akhirnya matahari itu meredup saat kehilangan seseorang yang dia sayangi..."

"Disaat dia kehilangan adiknya, dia berubah menjadi tertutup dan emosional. Hubungannya dan kakaknya juga memburuk semenjak adiknya tiada. Yang aku dengar, karena kakaknya gagal melakukan operasi. Tapi ada juga yang mengatakan jika kakaknya berhenti di tengah-tengah operasi untuk mengobati pasien lain. Entahlah, aku juga tida tau mana yang pasti... tapi semenjak saat itu kakaknya juga berhenti menjadi dokter bedah, sedangkan Lucas menjadi berandalan."

SomeWhere stories live. Discover now