➢2.2

1.8K 217 5
                                    

Kediaman keluarga Lee sedang disibukkan dengan penampilan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman keluarga Lee sedang disibukkan dengan penampilan mereka masing-masing. Tentu saja, karena hari ini adalah hari pernikahan Donghae dan Jessica.

Sementara itu, Jeno menatap dirinya di pantulan cermin. Perlahan dia memejamkan matanya, membayangkan ibunya membantu memperbaiki dasi yang ia kenakan.

"Gomawo eomma..."

Jeno tersenyum kecil.

Selain itu, Yeeun menatap pantulan dirinya di cermin. Hanbok yang ia kenakan saat ini. Dia tersenyum kecil dengan harapan.

"Semoga kau bahagia appa, eomma juga bahagia kan," ucap Yeeun.

Tidak jauh berbeda, begitupula dengan Jaehyun. Dia duduk di hadapan cermin dengan balutan jas. Raut wajahnya tak terbaca.

"Apa ini keputusan yang benar? Jika sosok ibu hadir di rumah ini, akan menciptakan suasana hangat lagi?" gumamnya.

Jaehyun ingin sekali menentang ayahnya. Tapi kembali lagi, keluarga Lee memiliki sifat keras kepala. Bukan hanya ayahnya, dirinya juga keras kepala.

"Kenapa aku harus melupakan ingatan itu... 2 tahun tertidur... apa yang aku lewatkan? Apa maksud Yeeun jika aku adalah kunci dari sebuah kebenaran?"

Jaehyun meringis, dia menjambak rambutnya untuk menghilangkan sakit kepala yang tiba-tiba saja menyerang.

"Jangan sakiti Jeno! Jika kau berani menyakitinya! Aku tidak segan membunuhmu!"

"Sial!"

Prang

Jaehyun melempar botol parfum yang ada di hadapannya.

"Jaehyun hyung!"

Jeno panik, tadinya dia pergi ke kamar Jaehyun untuk memastikan apa Jaehyun memerlukan bantuan atau tidak.

"Hyung..."

"Kepalaku...argh sakit sekali!"

Jeno membelalak, Jaehyun memaksakan dirinya untuk mengingat sesuatu.

"Hyung jangan memaksakannya! Tenangkan pikiranmu..."

Jeno mencari obat untuk meredakan sakit kepala.

"Ketemu," Jeno mengambilnya dari bawah bantal Jaehyun.

"Ini... minum ini."

Jaehyun langsung mengambil obat dari Jeno dan meminumnya dengan air yang ada di meja.

"T-terima kasih," ucap Jaehyun.

Jeno mengangguk, "sama-sama."

"Ada yang perlu aku bantu? Lima belas menit lagi kita akan berangkat ke lokasi pernikahan," lanjut Jeno.

"Tidak, terima kasih."

Jeno mengangguk dan pergi dari kamar Jaehyun.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang