➢0.6

2.1K 235 10
                                    

"Wah kalian makan tanpa mengajak appa," ucap Siwon saat melihat Jeno, Jaemin dan Yoona sedang asik memakan Ayam goreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah kalian makan tanpa mengajak appa," ucap Siwon saat melihat Jeno, Jaemin dan Yoona sedang asik memakan Ayam goreng.

"Ayo kita makan bersama ahjussi," ajak Jeno.

Siwon melepas jas kerjanya, lalu ikut bergabung. Mereka sesekali tertawa lepas karena lelucon Siwon dan Jeno yang tidak lucu.

Jaemin, Yoona dan Siwon tersenyum senang melihat tawa Jeno. Jeno anak yang aktif dan mudah bergaul. Tapi tekanan ayahnya membuat dirinya menutup diri.

Untuk saat ini Jeno bahagia meski bukan dengan keluarganya. Jeno bisa bahagia kapanpun dimanapun dan dengan siapapun. Jeno juga punya banyak tempat bersandar. Hanya saja, Jeno sudah terbiasa menyimpan semuanya sendiri. Jeno sudah biasa dengan topeng yang selalu ia gunakan di hadapan semua orang.

"Semua akan selesai dengan akhir yang mengenaskan jika kau menyerah."

Jika Jeno tidak mengingat perkataan itu, mungkin hari ini dia sudah tidak bisa tertawa atau memamerkan senyumannya.

Selesai makan, Yoona menyuruh Jeno dan Jaemin ke kamar. Karena ada yang mau Siwon bicarakan empat mata dengan Yoona.

"Jeno masih belum mengetahui penyebab Tiffany tiada?" tanya Yoona.

Siwon mengangguk, "dia tidak boleh mengetahui apapun. Biarkan itu jadi rahasia."

"Wae? Tiffany murni tiada karena penyakitnya bukan karena melahirkan Jeno. Bahkan terhitung 4 bulan Jeno dirawat oleh Tiffany."

"Yoona, kau harus mengerti."

"Mengerti bagaimana? Jeno terus menyalahkan dirinya dan sikap Donghae semakin membuat Jeno merasa bersalah."

"Donghae takut akan suatu hal."

"Apa itu?"

"Aku tidak tahu. Dia tidak pernah memberitahuku."

Yoona mendudukkan dirinya di sofa.

"Aku harap hal yang ditakutkan Donghae tidak terjadi," gumam Yoona.

Semantara itu di kediaman keluarga Lee. Donghae sedang berdebat dengan ibunya.

"Kau menyembunyikan anak itu?" tanya Im Nayoung, ibu dari seorang Lee Donghae.

"Apa urusanmu? Bukankah tadi kau memintaku untuk menyerahkannya pada keluarga Na?"

"Aku berubah pikiran, aku mau menemui anak itu," ucap Nayoung.

Donghae menatap ibunya dengan tatapan penasaran.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Kau tidak perlu tahu."

"Aku perlu tahu, aku ayahnya."

Nayoung menyeringai, "ayah yang selalu memberikan tekanan dan hukuman untuk anaknya."

SomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang