➢1.9

1.6K 225 11
                                    

"Kau dimana?" gumam Donghae

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Kau dimana?" gumam Donghae.

Setelah mendengar ucapan Jessica Donghae berniat menyusul Jeno. Dia melihat es krim yang terjatuh, tak jauh dari tempat ia mengobrol tadi. Tapi saat dia melihat di tempat dia dan Jeno makan tadi. Donghae semakin gelisah, mendapati tempat itu kosong.

Donghae terus mencari hingga sungai Han. Dia tersenyum dan bersyukur menemukan Jeno.

"Jeno~ya!" panggil Donghae.

"Kau sedang apa? Appa mencarimu," ucap Donghae.

Jeno menunduk. "Maaf."

"Jeno... tadi kau menyusul appa.?"

Jeno mengangguk pelan.

"Kau-

"Saat aku berniat menghampiri appa sebuah bola mengenai tanganku, jadi es krim yang aku pegang terjatuh," jelas Jeno. Tentunya sudah jelas jika Jeno berbohong.

"Kau mau es krim lagi?"

Jeno menggeleng. "Aku ingin bermain di tempat lain... boleh?"

"Tentu saja, kita bereskan dulu bekas makan tadi."

Jeno mengangguk.

Setelah membereskan dan membersihkan bekas makan. Jeno mengajak Donghae ke pantai.

Jeno tersenyum senang saat ia melihat pemandangan pantai.

"Kita tidak membawa baju ganti," ucap Donghae.

"Sebentar," titah Donghae. Donghae memarkirkan mobilnya di samping toko pakaian.

"Ini, pakai ini saat sampai di pantai."

Jeno mengangguk. Dia melihat pakaian yang di beli oleh sang ayah.

Sesampainya di pantai, Jeno mengganti bajunya. Begitupula dengan Donghae.

"Kau pergi duluan saja, appa akan memarkirkan mobil dulu."

"Baiklah."

Saat dia berlari ke arah pantai, tiba-tiba saja nyeri di dadanya kembali menyerang.

"Penyakit sialan..."

Jeno berusaha menetralkan napasnya, dia harus bisa menahannya.

"Biarkan aku bahagia... sekali saja."

Akhirnya, dadanya berhenti merasakan sakit. Jeno bersyukur, dia kembali mentralkan napasnya dan merubah raut wajahnya seakan baik-baik saja.

"Kenapa belum bermain air?" tanya Donghae.

"Aku menunggu appa," ucap Jeno.

"Yasudah, ayo," Donghae merangkul Jeno. Sedikit canggung, tapi Jeno menyukainya.

Mereka terus bermain air laut di tepi pantai. Terlihat menyenangkan bagi orang yang melihatnya. Ayah dan anak yang bahagia, pikir orang.

Tawa Jeno juga benar-benar natural. Tidak pernah dia sebahagia ini, apalagi bersama ayahnya. Ingin sekali Jeno merasakan ini setiap harinya.

SomeTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon