part 11. Silent Cry

542 45 4
                                    

Seungcheol panik saat tak bisa menemukan kunci cadangan untuk kamar tamu yang digunakan Jihoon. Akhirnya, Seungcheol memutuskan untuk menuju ke kediaman keluarga Choi karena tadi sang ayah menghubunginya dan menyuruhnya untuk datang ke rumah.

.
.
.

Saat sampai di kediaman keluarga Choi, Seungcheol segera masuk kedalam rumah milik kedua orang tuanya dan menemukan keluarga Kim yang duduk bersama orangtuanya di ruang tamu.
“Ada apa ayah? Kenapa menyuruh ku datang ke sini?” Tanya Seungcheol dan duduk dihadapan ayahnya.

“Begini Seungcheol, ayah dan Tuan Kim berencana untuk menikahkan kau dan putrinya. Jadi sebelum hari pernikahan kalian diselenggarakan, kami ingin putrinya tinggal denganmu. Bagaimana?” Tanya Tuan Choi.

“Seungcheol, ibu tau kau tidak akan mengecewakan kami. Kau akan menerimanya kan?” Tanya Nyonya Choi.

“Maaf, aku menolak pernikahan ini. Aku tidak bersedia menikah dengannya,” ucap Seungcheol.

“Tapi, kenapa Seungcheol? Putri Tuan Kim cantik, dia juga pintar. Dia bisa menjadi pendamping yang baik untukmu,” ucap Nyonya Choi.

“Aku akan tetap menolak pernikahan ini,” ucap Seungcheol.

“Apa karena lelaki jalang di rumahmu?” Tanya putri Tuan Kim, Kim Eun Gi.

“Jaga ucapan mu,” ucap Seungcheol.

“Kenapa? Kau menolak ku karena anak laki-laki itu? Apa yang ia berikan? Kenapa kau begitu menyayanginya? Seungcheol, aku bisa memberikan semuanya padamu. Apa yang ia berikan untukmu bisa ku berikan juga,” ucap Eun Gi.

“Aku tidak tertarik padamu,” ucap Seungcheol.

“Apa?! Kau tidak tertarik padaku? Bagaimana bisa? Cih, apa jalang itu memberikanmu segalanya? Apa jalang itu memberikan tubuhnya untukmu? Murahan,” ucap Eun Gi.

Seungcheol yang mendengar itu hampir melayangkan tamparan pada wajahnya. Namun, sebuah tangan menggenggam tangannya. Semua orang mengalihkan pandangannya dan mereka melihat seorang anak laki-laki berdiri di samping Seungcheol, itu Jihoon.
“Jangan lakukan itu, Hyung. Jangan memukul wanita,” ucap Jihoon pelan.

“Sedang apa kau disini, sayang? Kau kesini sendiri?” Tanya Seungcheol.

“Aku kesini bersama bibi Park menggunakan taksi,” jawab Jihoon.

Seseorang menarik tangan Jihoon dan menyeretnya keluar dari kediaman Choi. Saat sampai di teras depan, orang itu menampar wajah Jihoon dan meninggalkan bekas kemerahan pada wajahnya.

TBC...

Yang mau hujat, silahkan di kolom komentar.
Jangan lupa makan dan jaga kesehatan ya
16 Februari 2022

My Bunny | JICHEOLWhere stories live. Discover now