part 4. Tentang Kutukan

651 47 1
                                    

Cii up part 4, ya? Cici lagi seneng karena Wanna One baru aja ngeluarin lagu mereka yang judulnya beautiful. Cii seneng banget!!!
Carat, cubic, atau fandom lain bantuin Wannable streaming boleh ndak?










Happy reading all...












“Bisa kau jelaskan semuanya?” Tanya Seungcheol.

Jihoon menatap Seungcheol lalu menundukkan kepalanya. Ia juga meletakkan alat makannya diatas meja, tangannya memainkan ujung kemeja yang ia kenakan.
“Hoonie hybrid,” ucap Jihoon.

“Hybrid?” Tanya Seungcheol.

“Seseorang mengutuk Hoonie menjadi kelinci. Ibu sangat membenci Hoonie sehingga ibu mendatangi seseorang untuk mengutuk Hoonie menjadi kelinci. Dulu ayah juga sempat menyiksa Hoonie,” ucap Jihoon.

“Ayah melakukan pelecehan pada Hoonie saat Hoonie berusia 10 tahun dan sempat menjual tubuh Hoonie pada teman-temannya. Lalu ayah meninggal dan Hoonie tinggal dengan ibu, ibu tidak menyayangi Hoonie. Setiap hari Hoonie akan dipaksa untuk bekerja bahkan Hoonie tidak pernah sekolah seperti anak-anak lainnya. Hoonie harus membawa uang 50.000 won jika pulang ke rumah, jika tidak Hoonie harus tidur di luar rumah dan tidak makan. Hingga akhirnya hiks...” Jihoon kembali menundukkan kepalanya dan menangis.

Seungcheol yang melihat itu panik. Ia berdiri dan menghampiri Jihoon, memeluknya dan mengelus punggungnya.
“Tenangkan dirimu, lalu ceritakan semuanya ya. Jangan menangis,” ucap Seungcheol.

“Hiks... Hoonie tidak tau salah Hoonie dimana, tapi kenapa ibu dan ayah sangat membenci Hoonie? Hiks...” Jihoon terus menangis dan meremat baju yang Seungcheol kenakan.

“Jangan menangis, kau aman disini. Ada aku, tidak ada yang akan menyakitimu.” Seungcheol meraih tubuh Jihoon dan menggendongnya didepan seperti koala lalu membawanya ke kamar.

...

Saat di kamar, Seungcheol merebahkan Jihoon di ranjangnya dan duduk disampingnya.
“Kau istirahat ya, aku akan membereskan meja makan dulu.” Seungcheol mengusap rambut Jihoon lalu kembali menuju dapur untuk membereskan meja makan.

Saat kembali ke kamarnya Seungcheol sempat bermonolog, “berarti selama seminggu ini ia disini sendirian? Aish, kenapa juga ku tidak pulang ke rumah dan memilih lembur? Bodoh.”

Setelah itu ia bergegas ke kamarnya dengan segelas susu ditangannya, dapat ia lihat Jihoon masih di posisi tadi dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga kepala.
“Jihoonie.” Seungcheol meletakkan susunya di atas meja, duduk di sebelah Jihoon dan mengelus rambutnya.

Jihoon menurunkan selimutnya dan menatap Seungcheol. Mata sembabnya, pipi dan hidung yang memerah setelah menangis dan bibirnya yang mungil itu.
“I-itu... A-aku membuatkan dirimu susu, kau minum susu dulu lalu tidur. Aku akan tidur di kamar sebelah,” ucap Seungcheol.

Jihoon menerima gelas susu yang diberikan Seungcheol lalu menegaknya hingga habis, kemudian Jihoon menatap Seungcheol dan menggelengkan kepalanya.
“Kenapa?” Tanya Seungcheol.

“Tidur disini dengan Hoonie,” jawab Jihoon.

TBC.

Jangan lupa vote dan comment yaa.
Jaga kesehatan semua
27 Januari 2022

My Bunny | JICHEOLWhere stories live. Discover now