part 2. Kelinci

982 78 0
                                    

Piw! Piw! Double up, untuk Jicheol shipper!








Saat ini, Seungcheol baru selesai mandi dan sedang mendudukkan dirinya di sofa ruang tamunya. Ngomong-ngomong, ia sudah makan tadi. Hari ini, ia memutuskan untuk pulang lebih awal dari kantornya dan menyerahkan pekerjaannya kepada sekretarisnya.

Sepulangnya dari kantor, saat ada di parkiran, Seungcheol melihat seekor kelinci kecil dan putih. Ia memilih untuk mengajak kelinci kecil itu karena merasa tidak ada yang memilikinya. Dan saat ini, ia bingung karena tidak bisa menemukan kelinci kecil itu.
"Kemana kelinci kecil itu? Bukankah tadi ia disini?" Seungcheol bangkit dan mengelilingi ruang tamu dan dapurnya untuk mencari si kecil itu.

"Kenapa ia tidak ada?" Seungcheol berjalan menuju ruang tengah, namun ia tak juga menemukannya.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan beristirahat. Mungkin dia sedang mengelilingi rumah ini, pikir Seungcheol.

Saat memasuki kamar, dapat ia lihat kelinci kecil itu terdiam di bawah tempat tidurnya.
"Disini kau rupanya, aku mencari mu." Seungcheol mengangkat tubuh kecil itu dan mengecup wajah kelinci itu.

Sembari menidurkan dirinya di kasur, Seungcheol juga meletakkan kelinci itu di sampingnya.
"Aku belum memberikan nama untukmu," ucapnya.

"Bagaimana jika aku memberimu nama... Umm... Withi? Itu bagus, baiklah sekarang namamu adalah withi. Annyeong withi-yaa!" Seungcheol menciumi seluruh wajah kelinci kecil itu.

"Kau putih sekali, bulumu juga sangat lembut. Tapi, badanmu sangat kecil. Nyaman untuk dipeluk, aku menyukainya." Seungcheol memeluk kelinci kecil itu.

...

Malam ini, Seungcheol sedang menonton film ditemani dengan teman barunya. Si kelinci, whiti.
"Aishh seharusnya dia tidak melakukan itu padanya kan... Aishh," gumam Seungcheol.

"Whiti-ya, menurut mu apa aku pantas dengan pemeran utamanya? Aku tampan kan?" Seungcheol mengelus lembut kelinci kecil itu.

Seungcheol melirik jam yang ada di dinding rumahnya, 23.30 KST.
"It's time to sleep, baby." Seungcheol menggendong kelinci itu dan membawa ke kamarnya.

"Sekarang kau tidur denganku ya, besok aku akan membelikan tempat tidur untukmu." Seungcheol menidurkan kelinci itu disampingnya. Kelinci putih itu mendekatkan badannya pada Seungcheol.

...

Pagi ini Seungcheol terbangun karena benda kecil berbulu yang terus menyentuh wajahnya, bahkan kini benda kecil itu diam diatas dadanya.
"Eunghh... Oh whiti-ya? What are you doing here, baby?" Seungcheol bangun dari tidurnya dan mendudukkan dirinya sambil memangku kelinci kecil itu dan mengelus kepalanya.

"Kau lapar? Akan ku ambilkan wortel di kulkas, ku rasa kau menyukainya." Seungcheol turun dari tempat tidurnya dan menurunkan withi di lantai. Sambil sesekali menguap, Seungcheol berjalan menuju dapur dan membuka kulkasnya.

"Oh, Withi-yaa ku rasa kita harus belanja keperluan dapur terlebih dahulu. Kemarin aku lupa mengisi kulkas ku, kau tunggu di rumah yaa. Aku akan keluar untuk membelinya, sebentar baby." Seungcheol kembali ke kamarnya dan keluar rumah setelah mencuci wajahnya dan mengambil kunci mobil serta dompetnya.

...

Setelah berbelanja keperluan dapur, Seungcheol menyiapkan makanan untuk dirinya juga memberikan kelinci itu wortel.
"Kau sangat menggemaskan, andai saja kau itu bukan kelinci melainkan seorang manusia. Pasti aku akan menjadikanmu kekasihku bahkan milikku," ucap Seungcheol.

Belum genap 24jam kelinci itu bersamanya, namun kelinci putih itu mampu membuat Seungcheol sedikit demi sedikit kembali menunjukkan sisi cerianya.

TBC...

Jangan lupa vote dan comment yaa
Makasih.
27 Januari 2022

My Bunny | JICHEOLМесто, где живут истории. Откройте их для себя