"Lo nantangin gua, buat bongkar berangkas. Hm?." sambil mengelus-elus surai hitam yang wangi milik perempuan yang ada di dekapanya, sambil menggoyangkan ke kanan dan ke kiri. Tolong ingatkan mereka bahwa kita iri melihat itu. Huh.

"Hehehe, nggak kok." Savira pun membalas peluk Edgar yang sangat nyaman.

"Jangan deket-deket cowo lain. Selain gua Sap." tegas Edgar, dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Sayangnya, gua penyukan cogan jadi nggk bisa" dengan santainya Savira mengatakan itu langsung di depan Edgar.

"Jadi maksudnya gua kurang ganteng gitu?" apa sih yang kurang dari dirinya, ganteng? Jelas, sudah dari lahir. Kaya? Jangan di tanya, buat beli harga diri orang lain aja bisa. Pinter? Waaahh, jelas dari belakang lah. Jago beladiri? Jangan di tanya lagi ini mah.

Tapi kenapa bisa-bisanya Savira, mencari laki-laki lain dari dirinya yang sudah sempurna ini.

Savira pun mengangguk kepala. Tapi di hatinya mengatakan berbagai pujian untuk Edgar

"Sialan. Ya udah, bakal gua bunuh cowo yang deket sama lo aja. Biar gua keliatan ganteng di mata lo."

"Edan"

*****

"Woy Darpati. Tumben baru dateng" Sapa Mega. Melihat Darpati yang baru saja Sampai di dalam kelas, dengan tas yang di seret-seret.

Darpati yang jalanya lemas dan tas yang dia seret, pun hanya mengangguk lemas. Dan menoleh sedikit ke arah Mega yang duduk di meja guru.

Entah karena apa Darpati hari ini terlihat suram, saat di parkiran tadi sampai di kelas dia menyeret tas hitamnya. Yang hanya di isi satu buku dan sebuah bolpen.

Para sahabatnya pun saling menoleh satu sama lain seolah berkata 'kenapa dia?'. Tapi mereka hanya menggelengkan kepala pertanda tidak tau.

Mereka pun berjalan ke arah bangku Darpati yang berada baris kedua dari belakang. Dan melihat Darpati yang tengkurap di mejanya, dapat mereka lihat bahwa cahaya kebahagiaan yang biasanya mengelilingi Darpati sekarang seakan lenyap.

"Darpati kenapa dah?" tanya Rangga, di sebelah Darpati sambil memakan kacang atom.

"Kagak tau,  di putusih pacarnya kali" balas Enzi, sambil mengendikkan bahunya. Yang di pertanyaan, memang Darpati memiliki pacar?

"Woy Darpati. Lo kenapa dah? Jangan bikin kita bingung ya" resah Mega, sambil menggoyang badan Darpati. Yang masih asik dengan aksi tengkurapnya.

"Diem. Gua lagi lemes" jawab Darpati, dengan nada yang sangat lemah. Dan menatap para wajah sahabatnya, membuat ia bertambah malas.

"Gua tau nih!" suara yang penuh semangat berasal dari Rangga, yang sudah selesai memakan kacang atom. Dan membuang wadahnya di salah satu kolong siswa lain.

"Apaan?" Mega menatap Rangga penuh ke ingin tahuan, pasalnya Darpati ini seorang yang jarang sekali bersedih, kalau pun sedih itu pasti karna kucingnya Si Temon. Yang kadang membuat mereka resah karena sering hilang.

Rangga pun menaik turunkan alis seakan menggoda para sahabatnya yang kepo dengan jawab yang akan ia keluarkan. "Penasaran kan. Penasaran" dan menunjukkan satu persatu wajah para sahabatnya dengan telunjuk.

"Cepetan. Sialan." Geram Enzi, dengan menghempaskan jari telunjuk Rangga di depan wajahnya.

"Iye iye. Darpati itu pasti kurang---" sambil melirik Mega dan Enzi yang menatap ia dengan sorot ke ingin tauan.

Mega yang greget pun mengangkat tangannya untuk menampol Rangga, yang tak kunjung melanjutkan ucapanya.

"Pasti kurang di semangati ayang nih. Makanya dia lemes kek jelly gini." sambung Rangga, dengan semangat dan menepuk dada bangga. Seolah jawaban yang ia berikan sangat benar.

Kalo seperti itu kita harusnya juga lemas karena tidak pernah di semangati oleh pacar.

"Halah. Si Darpati sok-sokan lemes, gara-gara nggak si semangati ayang. Emang di punya ayang gitu? Minta di semangati!" ejekan salah satu siswi yang sedang mencatok rambutnya. Entah bagaimana siswi itu berani sekali membawa catokan rambut ke sekolah. Padahal sekolah sudah melarangnya.

"Heh! Gua emang gak punya ayang, tapi yang suka banyak." dengan menegakkan badanya Darpati, melihat sosok siswi yang sedang mencatok rambut tersebut. Bername tag Salsa.

"Lagian, emang lo juga punya pacar gitu?" ledek Darpati ke arah si Salas. Salsa yang mendengar itu pun meloto, ya memang benar sih dirinya tidak memiliki pacar.

"Y-yaa. Nggak lah" Darpati yang mendengar itu pun tertawa pelan. Dia saja tidak memiliki pacar tapi mengatai orang lain.

"Ya udah kalo gitu. Ayo pacaran sama gua aja" ajaknya, dan dapat plototan tak percaya dari para murid yang di sana.

Salsa yang mendengar itu pun tak kalah kagetnya. Darpati mengajak pacar tapi seperti mengajak membeli permen, gampang sekali ngomongnya.

"Kagak. Lo kan orangnya gamon, entar lo gamonin gua kan bahaya" tolak santai Salas.

Dan mendapatkan tatapan tak percaya dari para murid perempuan. Padahal pikir mereka ini adalah kesempatan emas loh, tapi kenapa di tolak. Memang bodoh nih Salsa.

Seperti mereka berdua cocok kok kalo pacaran sama-sama tidak jelas.

"Waaah! Siala--" Di potong oleh sebuah suara yang membuat semua orang langsung jantung.

"MASUKAN SEMUA BUKU DAN HANDPHONE! KITA ULANGAN MATEMATIKA SEKARANG"

"TIDAAAAAAK!"












______________________________________________________

Maaf update-nya lama

Beberapa hari sakit dan kalo mau ngetik langsung pusing banget Kepalanya🥲

Mungkin kalian ada juga yang sakit kepala sama radang?

Semoga cepat sembuh, jangan lupa minum vitamin ya❤

Buat part selanjutnya aku usahain nggak lama

Ada yang mau jadi ayangnya Darpati, biar Darpati semangat lagi?

Dapet salam dari SaviraKatanya jangan lupa jaga kesehatan selalu🥰

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dapet salam dari Savira
Katanya jangan lupa jaga kesehatan selalu🥰

Vote: 500
Komen: 50

🌟👇

White Cat!! Where stories live. Discover now