Suhaila / 15

7 1 0
                                    

***

enjoy ayang<3

***


Rafael memandangi Bulan yang menatap pemandangan indah pantai itu dengan tatapan kosong.

"jika kamu terus merasakan apa yang menyakitimu memang sangat menyiksamu Bulan, namun dengan seperti ini, proses dimulai untuk membentuk dirimu lebih kuat.. tenanglah, jika sudah tertakdirkan bersama, semua akan kembali pada jalurnya" pinta Dika.

Bulan menghembuskan nafasnya pelan
"aku menikmati ini Ael, aku hanya membayangkan betapa bodohnya aku selama ini. aku terlalu termakan oleh omong kosong dan janji manis. aku memang wanita yang lemah"

Rafael tertawa kecil dan menata rambut Bulan yang sedikit berantakan karena angin pantai yang cukup kencang di sore hari itu.
"2 minggu lagi, pernikahan Dika dan Lauren akan dilaksanakan, kamu datang?"

Bulan nampak berfikir sejenak.
"bagaimana tidak? tentu saja aku datang, itu hari bahagia Dika"

"kamu satu satu nya wanita dengan topeng paling kuat yang pernah aku kenal. kamu terlalu palsu" ucap Rafael

Bulan tertawa kecil dan menyenderkan kepalanya pada bahu lebar milik Rafael.

"dan kamu, adalah satu satu nya orang yang mampu membuat aku tertawa diatas rasa sakit yang terus membuatku takut untuk melangkah. terimakasih, entah bagaimana aku bisa mengucapkan nya.. tanpamu aku bukan apa apa."

Rafael menyandarkan kepala nya pada kepala Bulan yang berada di bahu nya, nyaman.

***

Dika sedang mengotak atik ponselnya yang kehabisan baterai.

"kamu tau power bank ku?"

Lauren yang berada di dekatnya sontak menyodorkan power bank miliknya, namun tak dihiraukan oleh Dika.

"hei, pakai saja punyaku, kenapa harus mencari yang tidak ada?

"aku bertanya dimana milikku, bukan meminjam milikmu" balas Dika kaku.

Lauren menghembuskan nafas malas.

"ada apa denganmu ini, aku meminjamkan nya untukmu, artinya aku tidak mengetahui dimana letak power bank mu.. jangan seperti anak ke.."
ucapan Lauren terpotong ketika Dika keluar dengan power bank nya yang sudah berada di tangan nya.

Lauren memutar bola matanya malas.

"jika kamu bukan seorang Raditya Mahardika, aku tidak mungkin mau menjadi wanita yang seolah mengemis seperti ini, huft"

-

Dika mengganti pakaian nya menjadi pakaian santai dan mengambil sepeda motor nya untuk menikmati udara sore yang lumayan cerah.

Dika berhenti di sebuah supermarket dan membeli minuman soda, yang habis diminumnya dalam beberapa tegukan saja.

Dika melanjutkan perjalanan nya, dan sampai dia berhenti ketika melihat Rafael dan Bulan sedang menikmati senja di pinggir pantai saat itu.

Dika mengepalkan tangannya, namun Dika tidak bisa berbuat apapun.

Dika turun dari motor keren nya, dan berjalan pelan ke arah Rafael dan Bulan.
mengamati pergerakan mereka  dari jauh.

SuhailaWhere stories live. Discover now