Suhaila / 3

11 3 0
                                    

***

Hi readers!!

how was the story?

we continue, enjoy!!!!

***

sampai di rumah, bulan dikejutkan dengan rumahnya yang penuh barang baru. seperti seragam baru, sepatu baru, tas baru, bahkan sebuah ponsel mahal yang diinginkan bulan ada di situ.

"apa ini pak?" tanya bulan pada ayahnya yang juga menatap barang barang itu heran.

"loh, justru bapak yang mau tanya kamu, kamu beli semua ini pakai uang siapa?" ucap ayah bulan.

"pak, bulan engga beli semua ini.. uang dari mana pak bulan bisa beli semua ini." jawab bulan.

"lalu, ini dari siapa?" tanya ayah bulan.

bulan memandangi semua barang barang itu, namun matanya tertuju pada selembar kertas. seperti surat. karena penasaran, bulan membuka dan membacanya.

"hai bulan... seperti nama mu, kamu indah seperti bulan yang tidak pernah lelah menerangi kegelapan ketika malam itu tiba.
bulan.. kamu tidak perlu tau siapa aku. kamu tidak perlu tau apa tujuanku. aku hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu.. karena, aku mencintaimu.
entah alasan apa yang mendasari perasaan lancang ini, namun di matamu bersinar sebuah keajaiban yang membuat aku semakin jatuh cinta padamu.
bulan.. semua ini tulus tanpa ada tujuan apapun. semua ini adalah bukti bahwa perasaan ku ini memang benar hanya untukmu bulan.
simpan surat ini, dan buktikan.. kita akan bertemu lagi suatu saat nanti. aku harap kamu menungguku..
seseorang itu... :D"
begitu isi surat yang tertulis di selembar kertas putih bersih itu.

bulan membacanya dengan bingung dan berfikir, siapa dia?

"apa itu bulan?" tanya ayah bulan sembari mengambil selembar kertas itu dan membacanya.

ayah bulan terkejut dengan isi surat itu. sangat manis namun ini adalah teka teki. siapa lelaki itu.

ayah bulan tersenyum, sembari mengusap pelan rambut putrinya..

"siapapun dia, kamu beruntung bisa dicintai laki laki setulus dan pengertian seperti lelaki ini. tunggu dia, ini adalah sebuah teka teki yang harus bulan pecahkan" ucap ayah bulan.

bulan tersenyum tipis. tiba tiba pikiran nya tertuju pada lelaki yang tadi pagi dia temui di sekolah. yaa, dia Dika.

Dika tadi mengatakan bahwa dia sengaja memunculkan dirinya di depan bulan. sedangkan, Dika sendiri sudah mengenal bulan.

"dikaa..." ucap bulan samar.

"apa nak?" tanya ayah bulan yang tidak terlalu mendengar ucapan bulan.

"eh tidak pak..." jawab bulan malu.

***

malam tiba..
bulan biasanya sudah tidur, namun dia masih melamun memikirkan siapa yang mengirimkan banyak barang tadi.
apa benar dika? namun apa mungkin dika..

Dika terlihat seperti anak orang yang berada, sedangkan bulan? dia bahkan tidak punya apapun selain ayahnya. harta bulan yang bulan punya hanya ayahnya.

bulan memejamkan matanya, namun yang terlihat hanya bayang bayang dika.

"aaahh apasih maksudnya, kenapa keinget dika terus" ucap bulan kesal.

"tidur bulan tidur tidur tidur" lanjut nya sembari memukul kecil jidatnya.

namun tetap saja, dia tidak bisa tidur dan terus memikirkan pria aneh yang tiba tiba muncul tadi pagi itu..

karena tidak bisa tidur, bulan membuka kotak kecil yang ada disamping barang barang itu terletak, dan dari tadi menjadi pusat perhatian bulan.

karena penasaran bulan mengambil dan membukanya.
dan benar, kotak kecil itu berisi hal istimewa.

berisi kalung dengan liontin perak berbentuk bulan.
namun hanya separuh.

bulan menemukan kertas kecil yang menyempil di kotak itu.

"jangan cari yang sebelah, yang sebelah ada di leherku.. aku memakainya. pakai yaa.. jangan dilepas" isi surat kecil itu.

bulan semakin bingung dan berfikir keras sebenarnya siapa yang mengirim semua ini.

bulan semakin tidak bisa tidur. karena bosan, bulan membuka ponsel pemberian orang misterius itu.

namun aneh, hp itu sudah nyala dan lengkap. bahkan wallpaper dari ponsel itu adalah foto bulan dari hasil paparazi. namun foto itu rapi dan bulan terlihat cantik difoto itu.

"hah aku? sebenernya dia siapa, kenapa bisa begitu misterius. dia membuatku tidak bisa tidur.. hmmm" gumam bulan.

bingung, tentu saja..

SuhailaWhere stories live. Discover now