Suhaila / 9

8 3 0
                                    

***

Enjoy readers!

***

Kini.. hubungan mereka masih terjalin baik baik saja untuk keduanya.
Mereka menikmati waktu bersama tanpa ada masalah.

Semakin dalam perasaan antara keduanya, membuat mereka semakin dekat dari sebelum nya.

Pagi itu restoran terlihat lebih ramai dari biasanya.
Dan tamu yang datang pun terlihat lebih rapi seperti akan ada acara di sana.

"Mau ada acara apa ya van?" tanya Bulan.

"Setau ku sih mau ada acara pertunangan sepupu nya pak rafael." jawab vania.

Bulan berfikir sejenak,
Siapa sepupu pak rafael yang dimaksudkan vania tadi.

"Apakah itu saudara pak rafael di luar negeri? Ah itu bukan urusan ku" batin Bulan.

Restoran semakin ramai dan tamu dengan pakaian mewah memenuhi restoran itu.

Bulan merasakan perasaan aneh yang sangat membuatnya sesak. Membuatnya bimbang dan berjalan kesana kemari.

Menggenggam ponsel nya, menunggu balasan dari Dika.. siapa kah sepupu nya dan sepupu Pak Rafael yang akan melakukan lamaran.

"Duh.. Dika kok belum bales ya, apa sibuk dengan acara ini?" ucap nya masih mondar mandir.

"Bulan, kamu kenapa sih?" tanya vania yang bingung melihat Bulan yang terlihat bingung dan takut.

"Aku nunggu Dika bales pesan ku, mau tanya siapa sepupu nya yang ingin lamaran. Tapi belum dijawab" jawab Bulan.

"Oh gitu, ih kirain ada apa.. santai ajaa mungkin Pak Dika juga ikut menyiapkan acara ini" balas Vania untuk menenangkan Bulan.

Acara itu dimulai 10 menit lagi.
Karena acara itu tidak terlalu tertutup, Vania, Bulan dan karyawan lain ingin menyaksikan acara lamaran tersebut.

"Wah acara nya mewah dan elegan sekali ya.." ucap salah satu karyawan disana.

"Iyaaa, lamaran idaman banget" balas Vania.

Namun entah kenapa, hati Bulan merasa bimbang dan berfikir kemana mana.

Dika belum membalas pesan nya sedari tadi.
Bulan semakin khawatir dan takut, wajahnya pucat.

Acara pun dimulai.

Pembawa acara membuka acara dengan baik dan terlihat acara itu semakin mahal.

"Okee.. dengan penuh kegembiraan dan restu dari orang tua kedua pihak, hari ini..Raditya mahardika wijaya dan Sofia lauren joel resmi melakukan pertunangan nya pada hari ini.. silahkan Raditya dan Sofia menuju panggung untuk menyampaikan kesan dan pesan nya" ucap pembawa acara tersebut membawa sorakan untuk tamu undangan.

Namun tidak untuk Bulan dan Vania disana.

Bulan kaget dan hanya bisa terdiam memahami ucapan pembawa acara tadi.

Bulan lemas dan hampir terjatuh, namun ditangkap oleh Vania.

Dengan segera, Vania membawa nya pergi ke dapur untuk memberi Bulan minum agar sedikit lebih tenang.

"Bulan, ini minum dulu.. habisin yaa." ucap Vania.

Bulan tidak menjawab bahkan tidak meminum air putih itu.

"Bulan, ayo diminum.. aku tau kamu sakit hati tapi.." ucapan vania terhenti ketika Bulan mengeluarkan air matanya dan menangis di pelukan Vania.

Bulan menangis habis habisan. Tidak menyangka apa yang dilakukan Dika begitu jahat padanya. Menusuk hati Bulan dalam dan mengecewakan nya.

"Kenapaa, kenapa dia tega ke aku vania, setidaknya dia bilang ke aku, kalau dia memilih wanita lain.. kenapa tiba tiba begini, aku sakit van, aku sakit" ucap Bulan masih terisak.

"Aku sudah sangat percaya dengan kata katanya yang bagaimana pun tetap ingin memilihku, tetap mencintaiku, dan akan berjuang bersama sama.. tapi buktinya apa van, dia mengecewakan ku, dia menunjukan pada ku jika dia adalah laki laki brengsek, yang tidak bisa dimaafkan" ucap Bulan dengan emosi dan berakhir pingsan.

"Bulan bulan, aduh.. bramaa" ucap Vania memanggil brama.

"Eh ada apa, Bulan? Bulan kenapa van" tanya Brama panik.

"Udah bawa ke rumah sakit aja sekarang, jangan banyak omong dulu"

Mereka membawa Bulan ke rumah sakit terdekat.

Bulan terlihat pucat membuat Brama dan Vania semakin khawatir.

"Apa yang terjadi van? Kenapa Bulan bisa sampai pingsan?" tanya Brama.

"Apa kamu tidak tahu? Acara pertunangan tadi itu, Adalah pertunangan antara Pak Dika dan wanita lain. Itu tentu saja menyakiti hati Bulan" jelas Vania.

"APAAA??? jangan bercanda Vania, yang benar saja" ucap Brama tak percaya.

"Bagaimana aku bisa bercanda. lihat, Bulan saja sampai seperti ini" balas Vania.

"Berani nya Dika melakukan itu hah?? Bagaimana awalnya? Apa awalnya Bulan tidak tahu jika Dika akan bertunangan?" tanya Brama.

"Tidak, itu yang membuat Bulan sampai seperti ini. Aku saja juga tidak menyangka Pak Dika melakukan ini.. " jawab Vania kesal.

"Laki laki brengsek. Bagaimana bisa dia menyakiti hati Bulan. Aarrrghhhh sekarang bagaimana Bulan? Gara gara si brengsek itu, dia menjadi seperti ini" ucap Brama emosi.

Bagaimana tidak, wanita yang dia cintai memilih lelaki lain, namun dilukai oleh laki laki itu.

Brama merasa hatinya lebih sakit lagi sekarang. Brama tidak menyangka Dika melakukan ini pada Bulan.

Dan Brama tidak bisa berfikir bagaimana rasa sakitnya hati Bulan atas apa yang dilakukan Dika.

"Dika.. lelaki itu tidak bisa bersyukur. Aku rela untukmu atas Bulan. Namun sekarang, kamu menyakiti hatinya, aku harap kamu akan merasakan apa yang dirasakan Bulan.. kehilangan tiba tiba itu akan datang padamu, Dika" Batin Brama.

Apa maksud kata kehilangan disini?

***

Sorry kalo cringe dan gaada feel:(

***

SuhailaWhere stories live. Discover now