Suhaila / 2

13 3 0
                                    

***

Come back with me readers

hope you like it!!!

enjoyy :)

***

bulan berjalan pelan menuju kelas nya..
menunduk malu karena tatapan teman teman nya yang membuat bulan merasa tidak percaya diri.

"jangan malu. berjalan lah dengan percaya diri, bulan.." ucap seorang pria yang tiba tiba muncul dari belakang bulan.

bulan tidak mengenal orang itu. bulan bingung dan menatap pria sebaya nya itu dengan tatapan yang aneh.

"kenapa? kenalin, aku dika" ucap pria itu sembari mengulurkan tanganya.

"bulan.." ucap bulan dan membalas uluran tangan pria itu.

"aku sudah tau" ucap pria itu sembari tersenyum tipis.

"tapi aku tidak mengenalmu dika, aku baru melihatmu" ucap bulan bingung.

"iyaa, karena aku baru menampakkan diriku didepanmu" ucap pria itu.

"kamu anak murid disini kan? sebaya denganku? kamu kelas apa?" tanya bulan polos.

"aku bahkan sudah lulus satu tahun lalu" ucap pria itu.

"hah? yang benar saja, kamu saja masih pakai seragam SMA.. dan masih cocok kok" ucap bulan sedikit kaget.

"apa alasan yang membuat kamu tidak percaya padaku?" tanya dika.

"karena kamu cocok menggunakan baju SMA" jawab bulan polos.

"ya karena memang aku baru lulus satu tahun yang lalu bulan." ucap dika lembut.

"sudahlah aku bingung, aku pergi ke kelas dulu yaa.. sampai jumpa lagi dika" ucap bulan sembari berlari kecil menuju kelasnya.

dika memandangi bulan sembari tersenyum.

"bulan.. terimakasih atas percakapan sedikit untuk hari ini. aku beruntung bisa menemuimu pagi ini. kamu terlihat manis. sampai jumpa bulan.. aku akan kembali untukmu, tunggu aku.." batin dika dan pergi dari sana.

siapa dika? bagaimana bisa dia  mengenal bulan? sedangkan bulan sendiri tidak pernah melihatnya dan bahkan baru mengenalnya pagi tadi.

***

"dika tadi mana yaa, dia kelas apasih? kok engga kelihatan ya.
apa benar dia memang alumni dari SMA ini. lalu apa yang dia lakukan tadi pagi disini.. ah sudahlah" batin bulan.

bulan mencari dika mengelilingi sekolah untuk mengajaknya makan siang bersama di kantin. namun ternyata dika sudah tidak disana.

bulan bingung, bagaimana bisa dika mengenal nya. bahkan dia sendiri tidak mengenal dika.

tapi bulan tidak terlalu memikirkan itu. dia duduk di bangku kantin dan memikirkan bagaimana cara nya dia membantu ayahnya untuk meringankan sedikit beban yang ditanggung ayahnya selama ini

tiba tiba, ada yang menghampiri meja bulan.

"heh bulan.." ucap seorang gadis dengan tatapan sinis.

"iyaa, ada apa ya" tanya bulan bingung.

"lo niat ngga sih ke sekolah, pakaian amburadul, sepatu rusak tas rusak.. ngga malu?" tanya gadis itu sembari tertawa mengejek.

"maaf, tapi bukan nya yang harusnya malu itu kamu ya? aku memang anak orang tidak punya, tapi setidaknya aku tidak miskin akan attitude. jelas berbeda denganmu" ucap bulan santai namun penuh penekanan.

"maksud lo?" tanya gadis itu bingung.

"iyaa beda, kamu memang anak orang berada. tapi soal attitude, kamu miskin" jawab bulan yang membuat gadis itu marah dan menampar bulan kemudian pergi.

bulan hanya nengusap pelan pipinya dan memandangi gadis itu pergi.

jujur bulan tidak habis fikir dengan kelakuan yang dia perbuat. di tempat ramai seperti itu dia justru mempermalukan dirinya sendiri dengan mengejek orang lain.

apa mentang mentang dia anak yang berada dia bisa seenaknya kepada orang yang jauh dibawahnya?. bahkan semua itu membuat bulan berfikir apakah semua orang kaya seperti itu..

SuhailaWhere stories live. Discover now