11. Ketemu Camer

9.9K 457 57
                                    

Summary,

Menjadi seorang pekerja malam, membuat Chenle semakin tinggi akan pamornya sebagai jalang mulia di bar tempat dirinya bekerja, tetapi walaupun pekerjaan nya sebagai anggota malam, tak menyudutkan Chenle untuk bertingkah murah didepan para pelanggannya.

"Aku bisa memuaskanmu, tapi jangan berfikir semudah itu untuk memasukiku," Zhong Chenle.

Berbeda dengan Park Jisung, seorang pemuja sex yang terus mencari kepuasan dalam perihal tersebut, agaknya latar belakang Jisung sebagai seorang Hypersexual adalah penyakit psikisnya.

"Puaskan aku dengan lubangmu, maka aku akan memberikan segala hartaku untukmu," Park Jisung.

.

Pagi ini seperti biasa, Jisung ingin pergi ke kantor, dan sudah menjadi kewajiban Chenle untuk menyiapkan bekal serta pakaian kantor Jisung.

Daebak, bahkan mereka belum terikat tali pernikahan saja tingkahnya sudah seperti pasangan berusia tahunan.

"Kecil, bolehkah aku pergi menemui orang tuamu?"

Netra si kecil mendadak membola kaget mendengar ucapan Jisung yang menurutnya sangat mendadak, random banget emang ini si Daddy.

"Mau perlu apa Dad, kok tiba-tiba banget," tanya Chenle lagi sambil sibuk membenarkan dasi Jisung.

"Mau minta izin bahwa anaknya akan aku jadikan ratu dihatiku,"

Chenle meremang lagi untuk kesekian kali akibat tingkah Jisung baru-baru ini, dasar si bucin lumba-lumba, selalu saja bisa ngardus didepan si mungil.

"Ih bisa aja, daddy gombal terus yang ngajarin siapa sih," malu si mungil dan langsung menyembunyikan rona merah wajahnya didalam dada bidang si jangkung.

"Kenapa kamu nggak suka aku seperti ini?"

Mendengar penuturan Jisung barusan membuat Chenle menggeleng kuat, dan malah mengerahkan pelukannya kepada Jisung.

Haduh, manja banget sih nih bocah ama pacar kayanya, kan author jadi iri.

"Kecil, kok kamu nggak pakai celana, emang nggak dingin?" tanya Jisung yang mulai memfokuskan pandangan kearah paha mulus putih Chenle.

Emang pada dasarnya si jangkung yang sangean dan si mungil yang suka mancing, begitulah mereka.

"Males pakai celana, nanti keburu siang, nggak bisa masakin Daddy," balas Chenle.

Sekali lagi Jisung menghangat kala ia diperlakukan raja oleh Chenle seperti saat ini.

~~ Cup ~~

"I Love You, Chenle-ya, jadilah milikku selamanya, dan jangan pernah berniat untuk meninggalkan aku,"

Satu kecupan dikening dari Jisung sudah menjadi budaya kebiasaan bagi Chenle sekarang, bahkan terkadang saja saat Jisung lupa memberinya Chenle bisa uring-uringan seharian.

"Seharusnya aku yang bilang seperti itu, aku takut suatu saat Daddy meninggalkan ku dan pergi bersama orang lain," tanggap Chenle.

"Sstt, jangan bilang seperti itu ketika didepanku sayang, bukankah sudah kukatakan bahwa hanya dirimulah yang menjadi prioritasku,"

Rasanya mata Chenle memanas seketika, bukan ini bukan tangis kesedihan, melainkan tangis haru dari Chenle untuk Jisung.

.

Sesaat setelah Jisung sudah berangkat kekantor, barusan Haechan menelfon jika sebentar lagi Renjun dan juga dirinya akan mampir kerumah Chenle.

~~ ting, ~~

HYPERSEXUAL | CHENJI 🔞 [ Ready To Pdf ]Where stories live. Discover now