06.FAMILY TIME

127 11 0
                                    

ZENAZA
-
Karena kamu,adalah anugerah terindah yang di titipkan Tuhan untukku.❞

°❀•°✮°•❀°
VEEL LEEZPLEZIER
SELAMAT MEMBACA

6.FAMILY TIME

"Yuhuu partyyy!!!"Adelio berseru sembari mengangkat dua tusuk marshmallow yang sudah dipanggang.

"Ngak usah teriak-teriak,Leo.Suara kamu kaya kaleng rombeng."Adelio mendengus mendengar protesan Reynald. Opanya itu begitu sirik dengannya karena pernah mendapat angpao lebih sedikit dari cucunya itu. Aneh memang, tapi setiap tahun pasti seluruh keluarga Wijaya akan saling berbagai angpao. Dan tahun kemarin angpao antara Opa Reynald dan Adelio lebih banyak milik Adelio.

"Opa ngak usah sirik,orang sirik angpaonya dikit."Ejek Adelio lalu berlari kecil mendekati Omanya.

"Dasar kaleng rombeng!"balas Reynald kesal.

"Dasar tua bang-"

"Maksudnya bang internasional."Ralatnya buru-buru,karena hampir semuanya menatap tajam dirinya yang ternistakan itu.

"Mau ngatain Opamu ini tua bangka,duit bulanan buat Adelia semuanya."Adelio mendelik lalu mendusel-duselkan kepalanya pada sang Oma. Semuanya tertawa melihat tingkah Adelio.

"Jangan ya,Oma. Oma paling cantik deh."

"Jangan dikasih,Oma.Biar Leo kere."Kompor Anna sembari tertawa.

"Ish Kak Anna,ntar gue bilangin sama Pak Aldan kalau Kak Anna pake black card nya buat beli baju banyak,lohhh..."

Aldan adalah salah satu guru magang di Bintara High School,pemuda berusia 23 tahun yang merupakan tunangan Anna itu mengajar sebagai guru olahraga kelas 12 sejak tahun kemarin.

"Ya enggak mungkin,lah.Kak Aldan kan guru kelas dua belas."Seru Daisy membuat Adelio tersudutkan menahan tangis.Asyik sekali mengusili Adelio.

"Huaaa enggak boleh!!Opa,Oma maafin Leo.Uang jajan Leo harus tetep dikirim!!"Adelio berseru bak anak kecil membuat tawa seluruh keluarga Bintara dan Wijaya pecah lagi.

"Kan masih ada Papa sama Mama kamu,Leo."Ujar Natalia.

"Mereka kalau kasih uang jajan Leo cuma setengah dari pemberian Opa-Oma,Auntyy..."Naufan dan Kirani kompak tersenyum jahil.

"Ohh kalau gitu jatah uang Adelio ngak usah dikasih,Ma.Kan dari Opa sama Oma banyak..."ujar Naufan.

Tangis Adelio pecah seketika,pemuda berusia 17 tahun itu menangis sesengukan hanya gara-gara digoda tidak akan diberi uang jajan bulanan.

"Yaampun Leo,ngak malu lo.Padahal ceweknya aja uwaww, gimana kalau tau seorang Adelio yang keliatan sangar dan tampan itu menangis gara-gara ngak dikasih uang jajan."Ucap Daisy menyindir gadis berpenampilan tante-tante yang sempat dibawa pulang Adelio.

"Cewek yang mana,Kak? Emangnya Leo punya pacar?"tanya Naufan penasaran.

"Ada,Pa.Namanya G-emffttt.."dan dengan tidak sopannya Adelio langsung membekap mulut Kakaknya.

"Jangan didengerin,Pa.Kakak emang ngadi-ngadi!"seru Adelio,kini pemuda itu sudah tidak lagi menangis.

"Iya-iya percaya sama anak bungsu paling ganteng ini.."

Semuanya tertawa lagi,malam itu mereka banyak tertawa karena ulah Adelio yang kekanak-kanakan itu.

"Oh iya,besok pagi sekali Om sama Farhan mau pamit kembali ke Selandia.Ada kepentingan mendadak,maaf ya Zen,Daisy."

"Yahh sayang banget Om padahal besok rencananya aku mau ajak sekeluarga jalan-jalan dulu."Desah Zen.

"Maaf Zen,ini rapat penting banget soalnya.Om sangat dibutuhkan disana."Setelah kepergian istrinya,Sandy sangat terpukul dan memilih untuk memulai kehidupan baru di Selandia bersama anaknya.Sebelumnya Sandy dan keluarga kecilnya tinggal di Kota Bandung.Kini Sandy sangat sibuk di Selandia.

"Abang aja yang tinggal disini sementara,"usul Anna.

"Farhan mau enggak?"tanya Sandy pada anak semata wayangnya yang sangat pendiam itu.

"Boleh,Farhan juga kangen suasana Jakarta."Balas Farhan dengan nada khasnya, tenang dan sedikit datar.

"Yaudah kalau gitu,Farhan disini ya."Farhan mengangguk.

"Kita juga paling balik besok,"

"Loh kok balik semua sih,sepi dong."Ujar Zen lesu.

"Maaf,Zen soalnya Aunty kan masih kuliah dan disana ngak boleh kalau izinnya lebih dari satu hari."Balas Natalia sendu,jujur ia masih sangat ingin tinggal berlama-lama di kota kelahirannya.

"Yaudah deh,enggak apa-apa.Kan masih ada Kak Anna,Bang Farhan,Leo,sama Lia."

"Siapa bilang?"

"Lah elo mau kemana lagi,Kak?"

"Gue juga nggak ambil libur."

"Yaudah dehhh..."

"Udah malem nih,kalian istirahat.Besok kita anter Sandy,Natalia sama Opa-Oma ke bandara."Ucap Sabrina yang sepertinya sangat mengantuk.

"Okeyy good night semuanya."

***

Sepasang pasutri baru tersebut kini sedang berebut guling yang kebetulan hanya ada satu di kamar mereka.Ketika semua orang sedang berada di alam mimpi mereka malah tampak segar dan tidak terlihat ngantuk sama sekali.Saling mendorong dan tarik-menarik.

"Zennn lo harusnya ngalah dong!Cowok itu harus ngalahh!!"teriak Daisy sambil menarik kencang guling itu.

"Gue enggak bisa tidur tanpa guling,Daisy!!"balas Zen sembari menarik guling itu tak kalah kencang.

"Ya gimana dong! Gue juga!"

"Yaudah elo pake bantal aja!"

"Nggak bisa, beda!"

"Daisy masa lo nggak kasian sama gue?"kini suara Zen melemah.Ia sangat berkeringat karena adegan tarik menarik guling itu.

"Bodoamat!Guling ini punya gue!Ini di rumah gue!"balas Daisy lalu merebahkan diri dan memeluk erat guling itu.

"Jangan salahin gue,kalau besok pagi-pagi nggak bisa jalan."Ucap Zen santai lalu memeluk erat Daisy.Daisy memberontak.

"Anjing,Zen ihh lepas!"

"Kasar banget jadi cewek."

"Bodoamat!"

"Untung istri gue,"

"ZEN LEPASIN GUE NGGAK BISA NAPAS!"Zen lalu melepaskan pelukannya dan tersenyum lebar.

"Gue punya ide."Daisy mendekat.

"Gimana kalau kita tidur tanpa guling,"Daisy mengernyit tidak terima.

"Kita pake guling alami."

Daisy menguap kecil lalu bertanya,"Guling alami?apaan?"

"Tidur sambil pelukan."Lalu Zen menarik tubuh Daisy.

WORDT VERVOLGD
BERSAMBUNG
°❀•°✮°•❀°

-ZENAZA-

ZENAZA [ HIATUS ]Where stories live. Discover now