10. Story Time

37.7K 5.7K 102
                                    

Setelah melalui hari yang panjang, akhirnya Kanya bisa beristirahat dengan tenang.

Eitss, tapi bohong. Hari belum selesai, dan Kanya tidak lupa bahwa Vanessa, Sophie, bahkan Aubrey akan menginap di rumahnya hari ini.

Ceritanya panjang. Intinya, Vanessa dan Sophie merengek untuk menginap. Karena tidak bisa menolak, Kanya pun mengiyakan. Kesempatan ini pun ia gunakan untuk mendekati Aubrey dengan cara mengajaknya untuk menginap juga.

Syukur Aubrey juga mau. Kalau tidak, Kanya sudah membayangkan neraka di malam harinya. Tidak bisa tidur karena ocehan dua nenek lampir.

Mereka bertiga memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Baru kemudian pergi ke rumah Kanya. Setelah sampai di rumah, Kanya sendiri merapikan kamarnya sedikit. Kemudian memberi tahu Mbak Arum dan beberapa asisten rumah tangga lain untuk menyiapkan makanan dan cemilan.

Kanya juga tak lupa untuk mengabari Bunda Vanya. Beruntungnya Bunda Vanya sangat antusias. Bahkan ia hendak membelikan kue untuk mereka.

Kanya membuka ponselnya yang terus berdering. Notif grupchat yang beranggotakan dia, Vanessa, Sophie, serta Aubrey yang baru saja bergabung, terus bermunculan.

Isinya kebanyakan Sophie yang melampirkan foto-foto piyama, menanyakan piyama apa yang cocok untuknya.

Vanessa yang riweuh, menanyakan cemilan apa yang mereka sukai karena dia akan membelinya.

Dan Aubrey yang kebingungan ingin membawa apa saja karena ini pertama kali dia menginap.

"Gila, Sophie ngoleksi berapa piyama anjir lo. Mana motifnya kartun semua."

"Vanessa, lo mending beli semuanya aja dah. Pake disebutin semua merk nya lagi."

"Aubrey hah hah mulu lo, kayak tukang keong."

Kanya tidak berbicara sendiri. Dia sedang melakukan voice note karena terlalu malas mengetik.

Kemudian dia melakukan voice note terakhir. "Udah buruan sini. Keburu gue ngantuk."

Tidak lama setelah itu, ketiga gadis yang dimaksud datang. Mereka datang hampir bersamaan.

"Bunda Vanya gak ada?" tanya Vanessa, menelusuri isi rumah Kanya.

"Iya, belum pulang."

Kanya kemudian meringis ketika melihat Sophie sampai membawa koper kecil.

"Lo mau nginep atau pindahan sih, Soph?"

"Habisnyaaa... Gue kan bingung mau bawa piyama yang mana. Jadi gue bawa aja empat. Nanti kembaran pakai punya gue yaa," cengir Sophie.

"Piyama hello kitty? Ogah!" tolak Kanya, sambil bergidik ngeri. Kanya menghargai selera Sophie, tapi mana mau Kanya kalau dia sendiri yang disuruh pakai.

Sophie mengerucutkan bibirnya. Dengan wajah yang memelas dia menatap Aubrey dan Vanessa bergantian.

"Gue juga gak mau." Aubrey angkat tangan.

"Gue mau yang motifnya among us. Bawa gak?" tanya Vanessa. Sophie langsung berbinar-binar.

"Bawa dong! Vanessa emang yang paling perhatian sama gue!"

Kanya menganga. Sejak kapan among us dijadikan motif piyama? Kanya melirik Aubrey yang juga sama herannya.

"Yuk ke kamar gue."

Mereka berempat dituntun Kanya, beranjak ke kamarnya di lantai dua. Vanessa dan Sophie sudah familiar dengan rumahnya, namun lain dengan Aubrey. Dia masih canggung.

"Kalau mau mandi, di kamar mandi gue udah nyiapin handuk ya."

Mereka bertiga mengangguk mendengar penjelasan Kanya, setibanya di kamarnya. Setelah meletakkan barang bawaan, mereka berkeliling kamar Kanya seperti anak kecil yang sedang melihat hal-hal baru.

EXTRA'S HELP #TRANSMIGRASIDove le storie prendono vita. Scoprilo ora