1. Kanya?

44.9K 6.4K 261
                                    

Latar novel 'Our Love Story' adalah saat Isabella, Aubrey, Adrien dan kawan-kawannya berada di kelas sebelas. Kanya, Sophie, dan Vanessa seangkatan dengan mereka.

Sementara Mahendra berada di kelas dua belas. Mahendra adalah Ketua OSIS saat kelas sebelas, dan ketika memasuki kelas dua belas otomatis jabatannya akan digantikan oleh orang lain .

Kanya dan Mahendra disebutkan putus pada awal tahun pelajaran baru dimana Kanya memasuki kelas sebelas dan Mahendra memasuki kelas dua belas.

Kalau dari ingatan yang Kanya terima, dia yang memutuskan hubungannya dengan Mahendra. Dan Mahendra pun mengiyakannya begitu saja. Oalah asem.

Kini Kanya sedang diinterogasi di kelas oleh Sophie dan Vanessa. Kanya sebenarnya setengah lega dan setengah takut. Lega karena kedatangan Sophie dan Vanessa tadi berhasil mencegahnya untuk tersesat. Takut jikalau mereka akan menyadari perubahan sifat Kanya dan mencurigainya.

"Gak usah lihatin gue kayak gitu. Gue cuma kasihan sama Aubrey, dan kesel ngelihat Adrien main dorong cewek gitu aja," ujar Kanya risih karena ditatap tajam sedari tadi oleh Sophie dan Vanessa.

"Lo? Kanya Kalyendra Gustava? Kasihan sama Aubrey? Gila." Sophie menutup mulutnya sambil menggeleng tidak percaya.

Kanya berdeham.

"Ini gak ada hubungannya sama Ma- bukan, Kak Mahen atau Isabella. Ya gue akui gue lama-lama kesel sama itu cewek karena lemah banget. Tapi, sekarang gue lebih kesel sama Adrien," jelas Kanya.

"Tapi karena lo udah ikut campur urusan mereka, lo bakal jadi bulan-bulanan anak-anak, Kanya. Lo sendiri yang bilang lo gak suka jadi perhatian," ujar Vanessa. Ia melipat kedua tangan di depan dadanya.

Kanya sebenarnya merasa dirinya dengan Kanya yang asli banyak memiliki kesamaan. Dirinya yang dulu juga tidak begitu suka diperhatikan, karena akan membuatnya gugup dan overthinking.

"Gue sih gak masalah kalau lo tiba-tiba jadi populer! Secara lo kan emang cantik banget, cocok kalau kemana-mana bareng kita. Sayangnya ngedekem mulu di kelas," dengus Sophie.

"Gak, cuma sekali itu aja. Karena gue lagi khilaf. Pokoknya jangan sampe lo bawa-bawa nama gue kalau berurusan sama Adrien atau Aubrey," tegas Kanya.

Aubrey memang kasihan, walau dia antagonisnya. Namun Kanya merasa dirinya tidak jauh berbeda. Dia sudah mendapatkan kebahagiaan cukup di dunia nyatanya, dia tidak ingin dengan hadir di sini malah menambah masalah dalam kehidupannya atau Kanya sendiri.

"Gak jamin, karena Adrien itu orangnya pedendam. Kalau Aubrey itu keras kepala. Kalau mereka mau, mereka bakal langsung tahu di mana kelas lo sekarang juga," kata Vanessa membuat Kanya langsung lesu.

Keheningan menyelimuti suasana di antara mereka bertiga, karena Sophie yang paling berisik sedang memainkan smartphone-nya.

Matanya melotot ketika melihat sesuatu di layar smartphone-nya. Sebuah video. Sophie menaikkan volume ponselnya agar Kanya dan Vanessa juga dengar.

PLAK

"LO LAKI BUKAN SIH? JANTAN LO NGEDORONG CEWEK SAMPAI JATOH?"

"Lu tahu apa yang lu barusan lakuin?"

"Pertanyaan itu harusnya buat lo, lo tahu lo barusan ngapain? Lo dorong cewek sekuat tenaga padahal lo harusnya tahu cewek itu fisiknya lebih lemah dari cowok! Goblok banget, otak lo dipake dong!"

"Gua gak akan mulai kalau cewek itu gak ngebully Isabel."

"Ya terus?! Masalah cewek harus banget lo ikut campur?! Kalau cewek ini mukul cewek lo, lo bales mukul dia gitu?!

EXTRA'S HELP #TRANSMIGRASIWhere stories live. Discover now