24. Redamancy

94 59 3
                                    

Redamancy: (n.) the act of loving the one who loves you; a love returned in full.

Happy reading!☀️☁️
Tetap jangan lupa untuk meninggalkan jejak disetiap paragrafnya bestiee🥰

Suara kicauan burung dari tetangga sebelah rumahnya masih saja terdengar walaupun hari sudah mulai menjelang siang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara kicauan burung dari tetangga sebelah rumahnya masih saja terdengar walaupun hari sudah mulai menjelang siang. Matahari sedang terik-teriknya. Burung tetangga sebelah masih saja berkicau dengan riang saling menyauti satu sama lain, tidak ada tanda-tanda akan berhenti. Suara kedua orang tuanya yang masih saja asik bercerita ini itu di meja makan juga semakin terdengar karena Mamanya selalu saja berceita dengan suara kerasnya.

Suara televisi dari ruang tamu pun ikut terdengar jelas sampai kamar Zera yang berada di lantai 2. Hari ini kuliahnya ditiadakan karena dosennya sedang berkabung membuatnya masih rebahan dengan santai di tempat tidur. Jarum pendek di kamarnya juga masih menunjukkan pukul setengah 10 pagi, tapi rumahnya sudah ramai.

Setelah dua hari berlalu semenjak mantan pembicaranya yang jelas-jelas mengungkapkan bahwa pilihannya-tetap-Zera-seorang membuat hatinya semakin berbunga-bunga dan kupu-kupu di perutnya ikut berterbangan setiap kali memikirkan ungkapan seorang malaikat Tuhan itu.

Perlahan dia mulai percaya dengan ucapan malaikat alias mantan pembicaranya itu. Perlahan dia juga mulai membuka hati untuk pria tersebut. Dengan perlahan juga dia harus melupakan masa lalunya.

Semenjak Dilan mengungkapkan isi hatinya, dia semakin sering meneleponnya. Tapi, jelas dia ingin kepastian. Maksudnya, siapa perempuan di dunia ini yang digantung terus-menerus tanpa kejelasan status?

Dilan jelas sudah tiga kali mungkin menyatakan kalau dia mencintai Zera. Tapi, tidak ada tanda-tanda ajakan untuk mulai serius atau memulai suatu hubungan. Hanya ungkapan saja. Jelas dia butuh status tentunya. Memikirkan hal itu membuat pipinya semakin memanas dan tersenyum.

Kalau saja ada orang lain di kamarnya mungkin akan melihat Zera selayaknya orang freak. Mau bagaimana lagi, dia begini karena si malaikat satu itu. Salahkan malaikat Tuhan itu yang membuat Zera begini.

Ternyata membuka hati memang semenyenangkan ini.

Ternyata jatuh cinta memang semenyenangkan ini.

Dengan segala pemikirannya, intinya dia memutuskan untuk mengajak Dilan—si malaikat Tuhan—untuk bertemu di cafe dekat rumahnya. Zera tentu saja sudah bilang dan langsung diiyakan oleh Dilan. Menganggap ajakan ini adalah sebuah kencan. Padahal Zera hanya ingin berbicara. Tidak diambil pusing, terserah malaikat itu ingin menganggapnya apa.

Zera memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi untuk mandi terlebih dahulu sebelum turun. Sampai sekarang di lantai 1 masih saja ramai karena kali ini bukan hanya kedua orang tuanya saja yang bercerita, tapi Mbak Yola—pembantunya—dan Hera ikut nimbrung membuat suasana rumahnya menjadi ramai.

The Rainy Nights (END)Where stories live. Discover now