Chapter 6

75 9 0
                                    

------ [??? POV] ------

Hal yang bisa ku lakukan dalam keadaan ini hanyalah berjalan. Iya berjalan. Aku berjalan di tengah daerah yang sangat hancur lebur yang dipenuhi oleh banyak sekali mayat-mayat manusia serta jeritan orang-orang dan suara tembakan dimana-mana.

Waktu itu, aku menangis dan meneriaki kedua nama orang yaitu 'Ibu dan Ayah' ku. Aku terus meneriaki nama mereka berharap mereka muncul dan datang menyelamatkan ku di tengah kejadian ini.

Tapi...

(Ledakan)*

Yang ku dapatkan bukan kedua orang tua ku, justru seseorang monster besar yang muncul dari langit. Monster itu memiliki penampilan layaknya seorang ksatria, namun keseluruhan berwarna hitam membuat Monster itu sangat menakutkan.

Aku terdiam. Aku hanya memandang monster itu dengan ketakutan yang sangat besar. Tanpa ku sadari, rok ku basah karena aku tidak sadar telah buang air kecil karena ketakutan ku terhadap monster itu. Tapi apa gunanya? Itu justru membuat Monster itu nampak sangat senang dengan ketakutan ku.

Dia mengangkat tangan nya yang memegang sebuah pedang yang sanggup untuk membunuh ku. Tapi aku tahu dia tidak akan membunuh ku begitu saja karena hal pertama yang harus dia lakukan adalah memotong baju ku terlebih dahulu. Aku baru saja merasakan selain pakaian luar ku, bagian dalam nya ikutan terbelah juga.

Aku yang tadi terdiam dalam ketakutan, kini mulai pasrah. Aku hanya menyentuh perut ku dan berharap sesuatu akan datang. Tapi melihat keadaan seperti ini, nampaknya takdir tidak bisa memihak ku. Karena itu. Aku memejamkan mata ku, membiarkan monster itu melakukan apapun yang dia lakukan kepada ku.

Tapi seketika.

BANG!!

Aku langsung dikejutkan dengan terpental nya monster tersebut. Dia terpental bukan tanpa sebab, itu dikarenakan seseorang laki-laki datang dan menendang monster itu dengan satu kaki nya. Melihat bagaimana monster itu kesakitan membuat aku bisa menyimpulkan kalo serangan itu sangat menyakitkan sekali.

Lupakan. Yang penting laki-laki itu. Dia memiliki rambut cokelat. Kedua mata memiliki warna yang berbeda dimana mata kanan berwarna biru sedangkan Kiri berwarna merah. Dia mengenakan kaos putih polos dilapisi dengan mantel lengan panjang berwarna merah polos tanpa dikancing. Dia juga mengenakan celana panjang berwarna hitam dan sepatu berwarna hitam juga. Yang paling menarik perhatian ku adalah di kepala nya terpasang headset dan kacamata Google berwarna biru disana dimana headset terpasang di telinga nya sedangkan kacamata Google nya terpasang di jidat nya yang ditutupi oleh rambut-rambut cokelat tersebut.

Laki-laki tersebut nampak memiliki umur hampir 13 tahun jika dilihat dari ukuran tubuhnya. Berarti dia satu tahun lebih tua dari ku.

"Disini Bages! Daerah barat sudah ku aman kan!"Laki-laki tersebut berkata sambil menekan tombol di headset bagian kanan nya yang mungkin digunakan untuk berkomunikasi.
Lalu aku dan laki-laki tersebut melihat 2 monster yang mirip seperti tadi terbang menuju Utara. Disaat itu juga, laki-laki itu berteriak."Zidan! Finny! Kalian pergi ke Utara! SEKARANG! Monster berarmor itu akan menyerbu kesana! Yang lain tetap berfokus kepada penyelamatan orang-orang! MENGERTI!"

Laki-laki itu nampaknya sudah mengakhiri komunikasi nya dengan teman-teman nya. Setelah itu, dia melihat sekitar nya yang kemungkinan dia sedang berharap ada seseorang yang dapat dia selamat kan. Disaat itu juga, pandangan dia langsung terarah kepada ku. Aku hanya diam menatap balik ke laki-laki itu. Secara kebetulan atau bagaimana, angin muncul tiba-tiba yang membuat rambut pirang ku dan rambut cokelat laki-laki itu sedikit bergoyang karena nya

The 20XX World WarNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ