Chapter 4

86 10 1
                                    

Clak*

Kirito dan Elaina berada di luar apartemen. Mereka berdua memutuskan untuk jalan-jalan kota ini yang nampaknya sangat luas sekali. Tapi sebelum mereka pergi untuk jalan-jalan, persis dikatakan oleh Lily, mereka berdua dipasangkan sebuah gelang yang terdapat lampu kecil berwarna merah disana. Gelang tersebut dipasangkan di lengan kanan mereka masing-masing.

"Ok...Sudah selesai"Ucap seseorang penjaga yang memasangkan alat itu ke mereka berdua. Kemudian, orang tersebut mengeluarkan sebuah uang kertas dan memberikan nya ke mereka berdua.
"Nih. Uang sekitar 1.000 poin untuk kalian"

"Terimakasih, Paman"Ucap Elaina sedangkan Kirito hanya mengambil uang tersebut.

Setelah mereka mengambil uang yang diberikan oleh orang tersebut, mereka langsung pergi jalan-jalan kota ini. Kirito sebenarnya tidak ingin jalan-jalan, tapi karena jawaban yang gara-gara tidak fokus tadi, mau tidak mau Kirito harus menemani gadis disebelah nya ini untuk mengelilingi kota F ini. Walaupun begitu, Kirito juga agak penasaran sekarang dengan kota-kota didunia ini.

Elaina mengenakan kemeja putih lengan panjang dengan tambahan pita kuning sebagai dasi nya. Gadis berambut putih itu juga mengenakan rok panjang berwarna hitam. Untuk sepatunya, gadis tersebut mengenakan sepatu tali berwarna putih dengan sedikit garis hitam. Sepatu tersebut diberikan oleh Lily karena akan sangat aneh melihat Elaina berjalan menggunakan sepatu seperti sepatu penyihir itu.

Bagaimana dengan Kirito? Pemuda berambut hitam ini mengenakan kaos putih dilapisi jaket hitam bergaris putih yang dibiarkan terbuka. Kirito mengenakan celana panjang berwarna hitam dan sepatu berwarna hitam juga. Dan sesuai ditebak, pakaian yang dikenakan Kirito ini adalah hasil dari dirinya mengambil dari toko baju yang tertinggal kan karena insiden dimalam itu.

Entah kenapa, Kirito merasa bersalah dengan hal itu.

"Jadi...Apa yang kita lakukan?"Elaina bertanya kepada Kirito karena pemuda tersebut adalah orang yang berasal dari dunia seperti ini.

"Aku tidak tahu harus apa"Kirito menjawab sambil menghela nafas pasrah. Walaupun dunia ini memiliki setting waktu yang sama seperti dunia nya, bukan berarti dunia ini akan sama sepenuhnya dengan dunia nya. Pasti setiap dunia memiliki beberapa perbedaan dan dunia ini adalah salah satu contoh nya.
"Bagaimana dengan ini. Kita jalan-jalan saja sehingga kamu menemukan sesuatu yang menarik"

"Hmm...Kamu ada benar nya"Jawab Elaina yang menerima usulan dari Kirito karena Elaina sendiri yang mengajak Kirito untuk jalan-jalan.

Mereka berdua sudah menentukan apa yang mereka lakukan dan berjalan bersama untuk mencari sesuatu yang menarik. Selama dalam perjalanan ini, Kirito melihat kota-kota ini kembali yang terlihat perpaduan antara moderen dengan jaman dulu. Dengan dua era didunia ini yang bercampur aduk, Kirito ingin bertanya-tanya kembali tentang tahun didunia ini. Kalo dunia ini memiliki setting waktu masa depan dari dunia nya maka dunia ini seharusnya sudah tidak ada lagi unsur tahun 90-an.

Yah bagaimana juga, dia sekarang berada didunia lain, jadi sesuatu tidak seharusnya mirip seperti dunia nya.

Kirito melihat ke arah Elaina. Gadis berambut putih tersebut masih melihat sekitar dengan ekspresi takjub. Entah kenapa, Kirito bisa merasa lega jika melihat gadis itu. Kirito tidak tahu alasan nya, tapi dia sekarang berada di tempat yang membuat gadis disebelah nya ini terdiam dengan rasa takjub seperti melihat sesuatu yang indah.

The 20XX World WarWhere stories live. Discover now