Chapter 2

100 10 3
                                    

"Wah akhirnya selesai juga"Ucap Elaina sambil duduk di kursi.

"Kamu benar"Ucap Kirito sambil mengurut pundak kanan nya.

Setelah memperkenalkan diri. Kirito dan Elaina memutuskan untuk meletakkan barang-barang mereka kedalam kamar yang beruntung apartemen ini memiliki 3 kamar. Mereka tidak tahu di apakan kamar kosong satu ini. Tapi mereka yakin bahwa mungkin ada seseorang yang akan mengisi kamar itu.

Saat ini, mereka berdua berada di ruangan dapur yang berhubungan langsung dengan ruangan tamu. Mereka duduk santai disana setelah mereka meletakan barang-barang mereka didalam kamar masing-masing.

Untuk pakaian Elaina sekarang. Gadis ini nampaknya hanya melepaskan mantel nya saja dimana dia sekarang mengenakan kemeja putih tanpa lengan dan rok yang sama.

Sedangkan Kirito. Pemuda berambut hitam ini mengenakan baju lengan panjang dan celana panjang berwarna hitam, nampaknya penampilan Kirito hanya berbeda cuma dia melepaskan mantel nya saja, bisa dilihat dari celana hitam nya yang merupakan celana yang sama. Kirito masih belum mengenakan pakaian yang dia ambil dari bangunan itu karena dia merasa bahwa pakaian-pakaian itu mungkin akan berguna untuk keesokan harinya.

Lupakan. Disaat mereka berdua selesai dengan urusan mereka. Kirito dengan berani mulai bertanya kepada Elaina."Jadi...Elaina-San. Kamu juga sama-sama tahanan seperti ku, kan? aku ingin bertanya bagaimana kamu bisa menjadi tahanan disini?"

Elaina yang lagi santai-santai nya berisitirahat dikejutkan dengan pertanyaan dari Kirito. Gadis itu menghela nafas dan bertanya balik."Kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Soalnya, pakaian mu. Aku belum pernah melihat pakaian yang kamu kenakan disini. Seperti pakaian mu itu merupakan baju lama"Jawab Kirito dengan tenang, namun sayangnya ucapan Kirito nampaknya menyinggung perasaan Elaina. Bagaimana tidak, ucapan Kirito tadi seperti mengatakan pakaian yang Elaina kenakan sangat ketinggalan jaman sekali.

(Elaina)"Apa kata mu?"

"Maaf. Apakah ada yang salah dengan ucapan ku?"Tanya Kirito yang khawatir. Ini membuat Elaina berhenti untuk memprotes ucapan Kirito tadi.

Tapi, jika diingat sebelum kesini, ucapan Kirito ada benarnya. Semua orang mengenakan pakaian yang sangat berbeda, namun disaat persamaan mereka menunjukkan daya tarik sendiri. Elaina sempat berpikir, apa yang terjadi jika gadis ini mengenakan pakaian seperti mereka?

Sedangkan Kirito. Pemuda ini sudah mempersiapkan sebuah jawaban kalo Elaina akan mengeluarkan pertanyaan tentang pakaian yang dikenakan Kirito tadi. Jujur, Kirito akui bahwa pakaian yang dia kenakan sangat berbeda dari mereka, tapi pakaian yang dikenakan nya gak bisa dianggap remeh karena menurut nya sendiri pakaian itu masih sangat keren.

"Bagaimana dengan kamu. Kamu juga mengenakan pakaian yang berbeda kan?"Secara ajaib, Elaina memberikan pertanyaan yang sudah Kirito siapkan jawaban nya. Namun tiba-tiba gadis didepan nya ini mengatakan."Lupakan. Untuk mengetahui kenapa aku bisa disini, karena waktu itu aku terbangun di kota aneh ini dan mengelilingi nya dengan sapu terbang ku. Tapi para gadis menangkap ku dan membawa ku kesini hanya karena aku mengendarai sapu terbang"

Kirito melipat kan kedua tangan nya dan mendengar kan cerita bagaimana Elaina tertangkap. Kisah dari gadis tersebut, entah kenapa mirip seperti dirinya karena Kirito juga sama-sama tertangkap setelah pemuda ini terbangun di kota ini.

Tapi satu kejanggalan yang Kirito temukan setelah mendengar penjelasan Elaina yaitu.
"Tunggu dulu, sapu terbang?"

(Elaina)"Ada apa? Kamu terlihat seperti anak kecil yang baru pertama kali melihat sihir"

[Sihir]. Itulah kalimat yang Kirito tangkap setelah mendengar ucapan dari Elaina. Dengan semua informasi yang dikumpulkan sampai sekarang ini, Kirito menemukan satu kesimpulan yang mungkin susah dipercaya oleh Elaina.

The 20XX World WarDonde viven las historias. Descúbrelo ahora