Rory's Letters

228 31 7
                                    

Draco's side

Draco membuka lagi botol kaca berisi firewhiskey. Ia menuangkannya ke dalam gelas yang ia pakai sebelumnya. Ia beranjak ke sofa lalu menyandarkan kepalanya. Lalu menyesap firewhiskeynya sampai habis. Ia memikirkan kata-kata Rory lagi. Pernyataan bahwa ia tidak bisa selamanya berpura pura tidak tahu.

Kemudian pikiranya teralih kembali kepada surat Rory. Memikirkan apakah surat itu masih ada di rumahnya. Memikirkan bagaimana tanggapan ibunya jika ia mengetahui keberadaan surat itu di Malfoy Manor. Rasa penasarannya akan surat itu semakin memuncak. Ia ingin pulang ke Inggris. Ia ingin membaca surat yang dikirim Rory berminggu minggu yang lalu.

Esok harinya Draco pergi ke rumah keluarga Allard. Ia membawa buku buku milik Edith yang pernah ia pinjam. Ia tidak membawa buku yang Nick pinjamkan padanya, karena bahkan sampul bukunya masih sangat bagus—Nick jarang membacanya.

"Terima kasih, Edith" kata Draco saat Edith memasukan kembali buku buku alkimianya ke dalam rak buku.

"Yaa, kau bisa meminjam kapan saja" kata Edith menjawab ramah.

Lalu Draco kembali ke luar. Nick menunggunya di luar. Ia sedang merokok di luar. Begitu datang, Draco langsung menyudutkan ujung rokoknya ke ujung rokok Nick. Kemudian menghisap rokonya sambil mengernyit sebentar.

"Sebenarnya kau dan, umm siapa itu namanya?" Nick hendak bertanya pada Draco, namun ia lupa nama Rory.

"Rory?" Draco mengangkat kedua alisnya.

"Yaa yaa. Aku hanya penasaran saja, karena tampaknya kalian berdua dekat" kata Nick melanjutkan.

"Entahlah apa sebutannya" kata Draco mengerutkan keningnya.

"Dia pacarmu?" tanya Nick menebak nebak.

Namun Draco diam saja, ia terlihat masih berpikir. "Lebih dari teman?" Nick bertanya lagi.

"Kami bahkan tidak pernah berteman" Draco menanggapi.

"Huh, tidak jelas" Nick meremehkan.

"Yaa, memang. Untungnya sekarang sudah jelas" kata Draco menyeringai kecut.

"Broke up? hahaha" Nick meledek Draco.

"Yaa, semacamnya" kata Draco datar sambil mendongak melihat langit.

"Sucks huh. Tenang saja, nanti juga lupa" kata Nick menyenggol bahu Draco dengan cepat. Lalu ia pergi menuju gerbang rumahnya. Tampaknya seseorang datang.

Draco memikirkan ucapan Nick. Terdengar mudah sekali mengetakannya, "nanti juga lupa". Pada kenyataannya selama ini juga ia kesulitan untuk melupakan Rory. Atau mungkin sebenarnya karena ia memang enggan untuk melupakan Rory. Entahlah, Draco tidak benar benar tahu perasaannya sendiri. Untuk saat ini ia hanya ingin membiarkan perasaannya mengalir tanpa ia harus atur atur.

Seseorang datang bersama Nick, kelihatannya seumuran. Ia tersenyum pada Draco. "Ini Matt. Matt, ini Draco" kata Nick mengenalkan. Matthieu menjabat tangan Draco.

"Senang bertemu denganmu" kata Matt.

"Ya, senang bertemu denganmu juga" kata Draco tersenyum kikuk.

"Hey Matt, dia juga menyukai barang barang sihir hitam" kata Nick mengenalkan Draco pada Matt.

"Oh ya? Tapi sebenarnya aku sudah tidak terlalu suka" kata Matt pada Nick.

"Beberapa barang sihir hitamku sudah ku jual" kata Matt menyambungkan.

"Berikan padaku saja. Maksudku jual padaku saja" kata Draco.

"Yaa tentu, mau kau beli semua juga tidak apa apa" kata Matt terkikih. Nick diam saja, ia tidak terlalu paham mengenai barang sihir hitam.

"Nanti aku boleh lihat lihat?" tanya Draco sedikit bersemangat.

MOONSTONE  [ Draco X OC ] (done)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz