The Art Museum

336 34 5
                                    

Hari ini rabu, pertengahan bulan Juni tahun dua ribu. Hari ini hampir satu tahun setelah Rory bertemu dengan Draco. Mereka berdua sepertinya membutuhkan waktu untuk bertemu. Rory beberapa kali pergi ke Prancis. Tentunya karena  ada beberapa urusan auror yang harus ia urus. Terlebih jabatan sebagai auror nya sekarang sudah sempurna,  ia sudah tidak lagi ikut pelatihan auror. Rory juga sekarang sudah tidak bekerja paruh waktu lagi di toko bunga. Di waktu senggangnya yang ia lakukan adalah melukis. Rory pernah membuat pameran kecil kecilan di Hogsmeade. Ia memilih tempat itu karena ia membayangkan betapa senang dirinya jika ada yang membuat pameran lukisan di sana.

Sama dengan bayangannya. Mayoritas murid murid Hogswart sangat antusias melihat beberapa lukisan yang Rory pamerankan. Bahkan ada beberapa murid yang ingin membelinya. Namun Rory tidak menjualnya. Ia menjual postcard yang ia buat sendiri juga.

Jika boleh jujur, Rory sangat menikmati pekerjaan dan hobi nya saat ini. Hampir semuanya sesuai dengan apa yang ia harapkan. Seringkali ia membayangkan bagaimana reaksi ayahnya jika beliau tahu kalau Rory mencapai cita citanya.

Hari ini Rory mengurus berkas-berkas kasus yang telah ia dapatkan setelah melakukan penelitian. Ia mengurus berkas berkas hingga malam hari. Sampai hanya tinggal beberapa orang yang ada di Kementrian. Karena kebetulan ia juga berkerja sama dengan Ron, jadi hanya tinggal beberapa auror detektif yang tersisa dan Ron.

"Rory, mau tidak?" tanya Ron sambil menyodorkan sebungkus permen cacing.

Rory merogoh bungkusan itu kemudian memasukan dua buah permen cacing ke dalam mulutnya. Kemudian ia mengernyit karena rasanya yang asam. Ron kemudian tertawa menatap ekspresi Rory.

"Kenapa kau tidak bilang!" hidung Rory berkerut.

"Kau mengambil yang warna kuning tadi. Yang rasanya enak hanya yang warna merah" kata Ron sambil mencari cari permen cacing berwarna merah. Lalu memberinya pada Rory. Kemudian Rory mengambilnya lalu melahapnya. Kemudian ia manggut manggut karena rasa permennya yang enak.

"Kau tidak pulang?" tanya Rory pada Ron.

"Ini sebenarnya aku hendak pulang" kata Ron sambil berjalan menuju tempat sampah dan melemparkan bungkus permen cacing yang sudah habis.

Rory melihat Ron melemparkan bungkusan permen itu. "Sudah habis?" tanya Rory, terkejut.

"Yaa, aku akan pulang setelah menghabiskan itu. Kalau begitu aku pulang duluan ya" kata Ron seraya pergi.

"Yaa, hati hati" kata Rory sambil menepuk lengan Ron pelan.

Kemudian Rory kembali berkutat dengan berkas berkasnya. Sebenarnya hanya tinggal beberapa hal yang harus ia urus. Jadi mungkin ia akan pulang sebentar lagi. Seseorang membuka pintu kemudian memunculkan kepalanya. "Ada Rory tidak?" tanya Tony.

Rory menoleh, kemudian mengangkat kedua alisnya. Lalu Tony berjalan menuju meja Rory dan duduk di atas meja nya. "Kau belum pulang?" tanya Rory sambil merapikan barang barangnya, dan memasukannya ke dalam tas.

"Belum. Aku mau mengantarkan ini" kata Tony sambil menyodorkan sepucuk surat.

"Dari siapa?" tanya Rory seraya menarik surat itu, kemudian melihat kedua sisinya.

"Surat ini terselip di antara surat surat dari kementrian Prancis. Sepertinya ia menggunakan alamat kementrian" kata Tony berpendapat.

Rory membaca surat itu. Ternyata surat itu dari Edith. Ia memberi kabar tentang pameran seni nya pada Rory. Juga beberapa lukisannya akan ditetapkan untuk museum. Jadi mungkin pameran ini adalah pameran terbesarnya, oleh karena itu ia mengundang Rory untuk datang.

"Kau mau ikut tidak?" tanya Rory sambil melipat lagi surat dari Edith.

"Ikut ke mana?" Tony bertanya balik.

MOONSTONE  [ Draco X OC ] (done)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ