He deserved it

351 53 4
                                    

                             *+:。.。 6th y e a r 。.。:+*

Rory dan semua orang di rumahnya berkumpul di meja makan. Menyantap makanan buatan ibu, ia tidak sepintar Molly dalam hal memasak, namun rasa masakannya tetap enak. Archie membawa pacarnya serta. Sebenarnya sudah beberapa hari ia menginap di rumah mereka selama liburan musim panas. Rory dan ibu sama sekali tidak keberatan dengan kehadiran Issie, ia sangat ramah dan seru. Ia bahkan tidak membutuhkan waktu lama untuk mengambil hati Rory dan ibu.

Mereka berdua bertemu saat Issie dan beberapa temannya mengunjungi Fleur di London. Ia asli Prancis, namun bahasa inggrisnya sangat fasih.

Di tengah tengah suasana sarapan yang hangat, tiba tiba terdengar suara ketukan di kaca, suara itu terdengar dari ruang tengah rumah mereka. Archie berdiri dan segera berjalan menemui Bowie yang membawakannya sesuatu. Ternyata itu segulung koran dan beberapa surat untuk Rory. Archie mencomot semuanya kemudian mengelus ngelus kepala Bowie sambil mengatakan terima kasih. Ia kemudian kembali lagi ke meja makan dan meletakan apa yang barusan Bowie bawa di meja makan.

"Hasil OWL ku!" Rory berseru riang, ia sebenarnya merasa gugup juga akan nilainya.

Rory membuka surat dari Hogwarts, menarik secarik perkamen yang ada di dalam nya. Ibu, Archie, dan Issie menjadi ikut antusias ingin melihat hasil ujian OWL Rory.

"Sudah ku duga pasti seperti itu" kata Archie setelah melihat sekilas perkamen berisikan hasil ujian OWL Rory

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudah ku duga pasti seperti itu" kata Archie setelah melihat sekilas perkamen berisikan hasil ujian OWL Rory. Nilai nilai Rory lebih bagus daripada nilai nya.

"Coba tunjukan pada ibu Rory" pinta ibu. Kemudian Rory menunjukan perkamen itu.

Ibu tersenyum melihatnya. "Nilai aritmatika mu sama dengan ibu" ia terkikih mengingat nilai ujian nya dulu.

"Yaa, aku tidak terlalu menyukai aritmatika. Angka angka membuatku pusing" kata Rory dengan santai, ia tidak terlalu memusingkan nilai aritmarika nya. Baginya, mendapatkan nilai Acceptable saja sudah bagus.

Archie dan Issie tertawa pelan melihat Rory yang tidak terlalu memusingkan nilai nya. "Dasar" Archie meledek Rory sambil membuka gulungan koran yang ada di hadapannya.

Rory memasukan kembali perkamennya ke dalam amplop dan menyimpannya jauh jauh dari gelas, ia khawatir air di dalam gelasnya akan tumpah. Rory melongok ke koran yang sedang dibaca Archie.

"Malfoy di penjara" celetuk Archie.

Rory terdiam beberapa detik, mendengar nama itu, Ia mendadak ingat Draco. "He deserve it" kata Rory santai seraya meraih gelas berisi air putih kemudian meneguknya.

"Yaa benar. Hogwarts semakin berbahaya" kata ibu, ia terlihat membuang napas berat setelah mengatakan itu. Ia khawatir akan Rory.

"Jadi, Kau-tahu-siapa sungguh kembali?" tanya Issie, ia merapikan rambutnya yang ikal.

"Voldemort, sebut saja nama nya. Aku tidak peduli lagi" kata Rory cuek, ia jelas tidak takut lagi menyebutkan namanya setelah apa yang terjadi beberapa minggu lalu.

MOONSTONE  [ Draco X OC ] (done)Where stories live. Discover now