20 [Mengerikan]

1.9K 98 13
                                    

Jungkook sudah diperbolehkan pulang oleh Seokjin. Tentu hal itu mampu membuat hati Jungkook bahagia. Dia mengemas setiap pakaian dan barang bawaannya dengan rapi kedalam tas. Menunggu ayahnya yang masih berurusan dengan dokter mudanya.

Namjoon yang tengah menunggu penjelasan kondisi Jungkook merasa ketar-ketir. Terakhir kali Seokjin memintanya agar lekas membujuk Jungkook untuk menjalani operasi. Namjoon was-was jika saja terjadi hal yang buruk sebab Jungkook belum juga mau melakukannya.

Seokjin yang sibuk mencari file hasil CT Scan Jungkook kemarin akhirnya menemukannya. Dia memperlihatkan pada Namjoon bagian-bagian otak Jungkook juga bagian yang merupakan tempat tumor berkembangbiak.

"Paman, apa kau lihat bagian ini?" Tanya Seokjin menunjuk salah satu gambar otak Jungkook

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Paman, apa kau lihat bagian ini?" Tanya Seokjin menunjuk salah satu gambar otak Jungkook.

Namjoon menyipitkan matanya guna melihat secara jelas. "Ne, Seokjin." Jawabnya.

"Di otak Jungkook tepatnya bagian tengah, tumor berkembang biak semakin membesar. Mendesak sel dan jaringan lain disekitarnya sehingga menimpulkan penyempitan pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah akan menghambat penyampaian memori ke saraf utama. Itu sebabnya Jungkook akan sering merasakan pusing dan kehilangan daya ingat bahkan tak sadarkan diri karena tumor ini, paman." Terangnya.

Namjoon sudah mulai memasang wajah khawatir. Apa yang terjadi didalam kepala Jungkook sudah berbeda dari tiga bulan yang lalu. Kali ini lebih mengerikan lagi.

"Paman pasti dapat membandingkannya dengan hasil CT Scan tiga bulan lalu, bukan?"

Namjoon mengangguk. "Ne." Jawabnya lirih.

Seokjin membuka file hasil CT Scan Jungkook sebelumnya. Terlihat berbeda dan sangat kentara.

"Paman, untuk kali ini aku akan berterus terang. Meskipun akan membuat kalian sedih, tapi aku yakin ada jalan yang masih bisa kita lakukan." Ucap Seokjin tiba-tiba, membuat Namjoon deg-degan.

"Apa yang terjadi pada Jungkook, Jin? Jangan katakan hal buruk lagi, paman mohon." Namjoon terlihat frustasi. Seokjin pun bingung harus bagaimana. Dia tahu kondisi terbaru dari sepupunya tapi itu bukanlah hal baik. Pamannya telah banyak mendengar kabar buruk darinya, apakah kali ini ia akan tega?

Namjoon sibuk melamunkan keadaan Jungkook anaknya sendiri. Semenjak divonis tumor otak, kehidupan Jungkook terbilang sangat terbatas. Di masa kecil hingga remaja, Jungkook tak bisa leluasa melakukan hal-hal seperti kebanyakan anak. Jungkook akan dilarang ini dan itu, demi kebaikannya.

Anak kecil yang tak bersalah, harus rela menanggung keteledoran ayahnya sendiri. Merasakan betapa sakitnya tubuh itu kala tumor yang bersemayam mendesak untuk menunjukkan eksistensinya. Namjoon yang sadar diri dengan kesalahannya begitu frustasi. Bagaimana ia bisa melakukannya pada anaknya sendiri? Jika saja ia menahan diri agar terjaga saat dalam perjalanan pulang dua belas tahun yang lalu, mungkin kini dia dan Jungkook tak mengenal apa itu tumor. Putranya tak akan merasakan bagaimana otaknya didesak oleh sel abnormal itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Unforgettable | NamKookWhere stories live. Discover now