11 [UTS]

655 76 3
                                    

Waktu berlalu semakin cepat. Kini saatnya para siswa menengah atas melaksanakan ulangan akhir semester satu.

Jungkook sudah belajar dengan intens sejak satu minggu yang lalu. Walau setiap hari ia selalu rutin belajar, tapi menjelang UTS ini siswa bergigi kelinci itu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk mengisi otaknya.

Dan pagi-pagi buta ini, Jungkook sudah bersiap hendak ke sekolah. Namjoon yang berjalan hendak ke dapur dengan masih memakai piyama pun terkejut.

"Oh anak ayah sudah bersiap, eoh? Bangun jam berapa, nak?" Tanyanya mendekat. Jungkook yang sudah duduk di depan meja makan pun menoleh.

"Kookie banguuuun... Hmmm... Jam setengah lima tadi!" Jungkook menghitung jarinya sebelum menjawab dengan riang. Namjoon membulatkan mata. Anaknya sangat rajin sekali.

"Waaah Kookie sangat rajin. Ayah kalah nih." Goda Namjoon.

"Iya dong, ayah... Kan hari ini ada ulangan tengah semester.. Kookie tidak mau terlambat." Ucap Jungkook.

"Memanglah Jungkook-ie ini adalah anak ayah yang paling pintar. Sini ayah cium!" Namjoon hendak mencium pipi Jungkook namun anak itu menghindar.

"Ayah mandi dulu... Bau iler!!" Jungkook membuat gestur tangannya yang memegang hidung seolah merasa terbaui. Namjoon merengut.

"Ayah tidak ileran tau!" Namjoon membela namun Jungkook tak menggubris. Ia meraih sepotong roti tawar dan mengolesinya dengan selai kacang.

"Ayah tidak mau mandi?" Tanya Jungkook saat menyadari Namjoon justru duduk disampingnya.

"Nanti saja. Ayah akan menemani Kookie sarapan." Namjoon ikut mengambil roti dan selai lalu memakannya bersama Jungkook. Jungkook tak ambil pusing, ia hanya makan tanpa mempedulikan Namjoon.

Seusai sarapan, Namjoon naik ke kamarnya lantas mandi. Tak berlangsung lama sebab Jungkook yang terus saja berteriak menyuruhnya untuk lekas berangkat. Namjoon bergegas turun dan di ruang tamu sudah ada anaknya dengan wajah optimisnya.

"Semangat sekali anak ayah...." Sindir Namjoon.

"Iya dong! Kan mau ulangan!" Namjoon geleng-geleng kepala akan sikap Jungkook. Disaat anak yang lain pusing karena hendak ulangan, tapi Jungkook justru senang. Heran Namjoon.

"Kajja kita berangkat, ayah!" Jungkook sontak menggandeng lenga kiri Namjoon, mengajaknya segera keluar dan berangkat ke sekolah.

Sesampainya di gerbang sekolah, mobil Namjoon berhenti. Seperti biasa, ia akan mengecup kening Jungkook dan mendoakannya.

"Kookie yang fokus mengerjakannya. Jangan lihat jawaban temanmu meskipun kau tidak tahu jawabannya. Kerjakan dengan kemampuanmu sendiri. Ayah tidak menuntut nilaimu tertinggi, yang penting Jungkook-ie jujur. Paham?" Ujar Namjoon.

"Um! Paham ayah." Jawab Jungkook segera.

"Semangat! Sukses Jungkook-ie..."

Jungkook berlalu meninggalkan Namjoon, tangannya melambai hingga ia jauh disana. Namjoon pun kembali masuk ke mobil dan berangkat ke kantor.

~~~

Jungkook telah menyelesaikan soal ulangan tiga puluh menit sebelum bel berbunyi. Dia selalu menjadi siswa pertama yang menyelesaikan soal ulangan dengan cepat.

Kini Jungkook diperbolehkan keluar ruangan ujian lebih awal. Ia lantas duduk di kursi koridor dan menelepon Namjoon.

Namjoon sepertinya masih sibuk dengan pekerjaannya. Di ruangannya sudah ada tamu dari luar kota yang membahas masalah serius. Sampai-sampai ia tak mengetahui bahwa ponselnya sejak tadi bergetar di meja sana. Ia lupa jika ponselnya harus selalu dekat dengannya sebab Jungkook akan meminta dijemput lebih awal.

Unforgettable | NamKookWhere stories live. Discover now