19 [Kesal]

720 66 2
                                    

Tujuh hari Jungkook dan Namjoon berada di Kanada. Mereka saat ini sudah pulang kembali ke tanah air Korea. Kemarin Jungkook baru saja mendapat nilai raport untuk ulangan tengah semester ini. Dan hasilnya memuaskan. Jungkook berhasil meraih peringkat pertama.

Namjoon yang mendengar kabar itu merasa sangat senang. Walaupun Jungkook selalu menduduki peringkat pertama sejak sekolah dasar, namun kali ini rasanya berbeda. Jungkook yang dulu masih anak kecil sekarang sudah beranjak remaja dan ia dapat mempertahankan kecerdasannya di sekolah baru ini. Namjoon sangat bersyukur sebab Tuhan menganugerahi seorang putra pintar seperti Jungkook.

Tak hanya itu, ada keberhasilan lain yang hinggap di keluarga Kim. Perusahaan Namjoon berhasil memenangkan tender kemarin dan itu mampu membuat nilai perusahaan Kim naik. Banyak dari rekan bisnis Namjoon dan para investor yang berhambur-hambur memberikan selamat. Ada pula dari mereka yang tidak suka pada keberhasilan perusahaan Kim ini.

Siang ini perusahaan Kim masih dalam suasana bahagia. Para karyawan Namjoon merasa sangat senang mendengar kabar kemenangan itu. Rencananya mereka akan merayakannya bersama nanti malam.

Sementara itu, Namjoon kembali disibukkan dengan rutinitas kesehariannya. Duduk didepan komputer didalam ruang kerjanya membuatnya fokus tak menghadap arah lain. Sampai sekretaris Jung mengetuk pintu berkali-kali, Namjoon sampai tak sadar.

Tuk tuk tuk....

"Direktur, saya akan menyampaikan laporan hasil rapat kemarin." Ujar Yerin membuat Namjoon tiba-tiba tersentak saking tak sadarnya.

"Oh iya. Duduklah." Ucapnya mempersilahkan duduk.

Yerin duduk sesuai instruksi. Ia menghadap Namjoon seraya menyodorkan sebengket kertas laporan.

Namjoon membuka dan mengoreksinya. Kepalanya manggut-manggut saat membaca laporan yang diberikan sekretarisnya itu.

"Bagus... Aku acc." Begitulah respon Namjoon. Yerin tersenyum senang, baru satu kali pengajuan langsung diberi acc oleh direkturnya. Yerin merasa selalu beruntung. Padahal selain dirinya, banyak yang mendapat catatan dan harus revisi ulang sampai berkali-kali. Beruntung Yerin tak pernah mengalaminya.

"Ghamsahabnida, direktur." Ucap Yerin berterimakasih.

"Segera realisasikan proposalmu kemarin. Aku suka program barumu." Namjoon berujar. Manik Yerin berbinar mendengarnya. Betapa beruntungnya dirinya mendapat direktur sebaik Namjoon. Namjoon takkan pernah marah atau membentaknya. Justru ia selalu menerima apa yang Yerin ajukan dan tak pernah mempersulitnya.

"Baik, direktur. Akan saya laksanakan. Kalau begitu, saya permisi." Ucapnya.

Yerin keluar ruangan Namjoon dengan hati gembira. Sementara Namjoon, ia kembali melanjutkan pekerjaannya dengan teliti.

Drtttt... Drtttt....

Getar ponsel Namjoon membuatnya terhenti. Ia mengangkat panggonan telepon dari Jungkook dengan semangat.

"Halo Kookie...." Sapanya. Jungkook di seberang sana berucap sesuatu sebelum panggilan diakhiri.

Namjoon terkekeh kecil setelahnya. Rupanya anaknya memgajaknya untuk merayakan keberhasilannya karena telah mendapat peringkat pertama di ulangan tengah semester ini. Namjoon tentu akan menyetujuinya, sebelum Jungkook meminta pun ia sudah merencanakan surprise.

Sementara di rumah besar keluarga Kim, Jungkook kegirangan sebab nanti malam ia dan ayahnya akan makan malam bersama di luar. Moment yang sering terjadi namun Jungkook menyukainya. Ini karena berhubungan dengan keberhasilannya.

~~~

Acara makan malam diluar pun terwujud. Mereka berdua sudah duduk di kursi sebuah restoran langganannya. Menanti menu mereka datang sambil menyemil appetizer.

Unforgettable | NamKookWhere stories live. Discover now