09 [Daddy]

1K 84 5
                                    

Namjoon dan Jungkook sekarang tengah dalam perjalanan ke bandara. Seperti yang Namjoon duga, Taehyung sudah lebih dulu berangkat kesana. Ia akhirnya menyusul setelah melalui berbagai drama dengan si bontot.

Tentu drama tentang,

"Ayah, dimana kaos kaki ironman Kookie? Kenapa tinggal sebelah?"

"Ayah, kemana masker Kookie yang ironman?"

"Yah susu pisang Kookie yang beku kenapa habis?"

Dan masih banyak lagi. Namjoon sampai pusing mendengar ocehan Jungkook. Belum lagi permintaan Jungkook untuk mampir ke mall sepulang dari bandara. Namjoon hanya manggut-manggut saja tidak ingin ambil pusing sebab ia tengah pusing memikirkan pekerjaannya.

Kini di dalam mobil besar nan mewah milik keluarga Kim, dua orang insan itu tengah saling diam. Terasa ada kecanggungan antara Jungkook dan Namjoon. Mereka sama sekali belum menyapa setelah drama di rumah tadi pagi. Namjoon terus saja fokus pada jalanan yang lengang, mengendarai mobilnya dengan cukup kencang tak menghiraukan Jungkook yang kini tengah melamun. Si bontot tetap menolehkan wajahnya pada jendela samping kirinya. Seolah hanya pemandangan luar yang menarik baginya.

Kurang lebih telah berjalan selama lima belas menit mulut mereka saling bungkam. Hingga Jungkook akhirnya lupa akan kejadian di rumah dan spontan bersenandung lirih menikmati pemandangan alam.

"Daddy, You know how much I love you. I need you, Forever I'll stay by your side..."

Dikala keheningan menyelimuti atmosfer mobil Namjoon, nyanyian lirih Jungkook membuat Namjoon menoleh. Suara cempreng yang selalu menjadi ciri khas Jungkook kini lenyap dikalahkan oleh lembutnya nyanyian Jungkook.

Terlihat Jungkook begitu menikmati perjalanan. Namjoon dapat melihat wajah sedikit pucat anaknya ditambah kelopaknya yang bengkak akibat menangis tadi. Bibir yang mungil seraya terus menggumamkan lirik berbahasa Inggris itu dengan fasih.

Tak hentinya manik bambi Jungkook meneliti setiap jalanan Seoul yang dipenuhi serpihan kecil salju. Musim dingin kali ini memberikan suasana tentram dalam hatinya. Hati yang semula sedih sebab dibentak Namjoon untuk yang pertama kalinya kini mulai menghangat.

"Daddy oh Daddy. I want always bliss you.. But I never stop trying to be your number one..." Sambungnya lagi dengan senyum merekah. Tanpa tahu bahwa namja dewasa disampingnya tengah menatap bangga kearahnya.

Rupanya anaknya benar-benar menjadi anak yang menggemaskan. Meskipun Jungkook sering membuat dirinya pusing sebab sifat manjanya, tapi hal itu selalu dikalahkan oleh kegemasan sang putra juga kepintarannya.

Namjoon merasa bersalah sebab tadi pagi ia sudah berani membentak Jungkook. Karena rasa lelahnya ia bahkan tak berpikir jika Jungkook adalah anak kesayangannya. Ia tahu putranya memang berbeda, dia manja dan anti dibentak. Tapi dengan teganya Namjoon memarahinya hingga menangis.

Padahal itu bukan sepenuhnya salah Jungkook. Sikapnya adalah semata-mata karena didikan darinya dan ia merasa gagal dalam mendidik Jungkook. Kesibukannya di masa lalu membuat sang putra kehilangan sikap sopan santun pada orang lain dan manja yang berlebihan. Dan satu hal lagi yang benar-benar membuat Namjoon menyesal. Penyakit sang anak adalah sebuah keteledorannya juga.

"Sedang menyanyi apa, hm?"

Pertanyaan lembut itu membangunkan ketentraman dihati Jungkook. Ia pun menoleh dan mendapati sang ayah tengah tersenyum padanya.

"A-ayah mendengarku?" Tanyanya lucu. Namjoon yang sedang menyetir sampai tak fokus pada jalanan. Dia pun menepikan mobilnya sejenak.

"Dengar... Nyanyian Kookie sangat menggemaskan. Ayah suka..." Namjoon tersenyum seraya mencubit pipi kanan Jungkook. Jungkook yang mendapat pujian langsung senang. Matanya melotot besar.

Unforgettable | NamKookWhere stories live. Discover now