29

1.7K 316 242
                                    

1 bulan berlalu.

Semenjak bertemu Jungwon, Hyunseok juga dapat mengenal siapa itu ni-ki, Hyunseok pun sekarang sudah pasrah dengan pertanyaan pertanyaan tentang Sunghoon Sunghoon itu.

Ah, saat ini Hyunseok libur, di karenakan hari Minggu.

Dia baru saja pulang dari supermarket dan saat masuk ke kamar, tiba tiba saja kepalanya di buat pusing, dan berat.

Hyunseok meletakkan perlahan kantung belanjaan nya di meja yang berada di depan dirinya.

Meremas kuat rambutnya, karena kini saat dia memejamkan matanya, Hyunseok hanya dapat melihat banyak mobil yang berjalanan, seseorang di pukuli, dan bisikan bisikan lainnya yang kembali.

"A-aghh.. sakit" Tubuhnya lemas, Hyunseok jatuh di tempat itu juga, badannya meringkuk dengan tangan yang masih memegangi kepalanya.

"Sial, susah banget masuknya"

"Argh! Ma– brengsek, sakit.."

Panas, telinga Hyunseok panas, kepalanya sakit, berat, terasa seperti di lemparkan ribuan batu. Matanya terpejam kuat, disana dia melihat dirinya di pukuli dan tergelinding di jalan lalu tertabrak mobil dan terpental.

Hyunseok semakin gelisah, keringat sudah membasahi tubuhnya, bahkan dia menangis, terus menerus merintih kesakitan.

Dia tidak bisa memanggil siapapun, rasanya seperti di tahan sesuatu susah untuk berteriak, dan juga percuma, orang tuanya sedang pergi ke luar kota.

"To-tolong! Shh-sakit!"

Saat ingin membuka mata, Hyunseok merasa matanya di lem, tidak mau terbuka, dan kini hyunseok seakan akan sedang menonton film, kejadian dirinya tertabrak itu terus terulang, keringat campur air mata sudah membanjiri wajah nya.

"Jangan buka mata dulu, Kim Hyunseok. Kamu harus melihat semuanya dahulu."

"Akh!" Lagi dan lagi kepalanya sakit, ini lebih sakit. Oh Tuhan, tolonglah Hyunseok. Jika ingin mengambil nyawanya, ambil lah, tidak usah memberikan rasa sakit.

"Cukup.. cukup.." lirihnya dengan suara yang bergetar.

Tiba tiba kepalanya terasa ringan dan matanya sudah tidak berat lagi untuk terbuka, tapi percuma, hyunseok kembali tergeletak di bawah sana, nafasnya memburu tidak teratur.

Matanya menatap kosong ke arah depan.

"Nadhira..."

Lirihan terakhir Hyunseok sebelum dia tidak sadarkan diri, maksudnya pingsan.














"Om Hyunseok bangun dong"

"Katanya mau top up in iki"

"Ommm~"

Ni-ki menggoyangkan tubuh Hyunseok yang masih tidak sadarkan diri.

Ni-ki mengenal hyunseok lebih dekat karena jungwon dan jaeyun terus membicarakannya, akhirnya ni-ki pun ikut gabung berbicara tentang Hyunseok.

Jaeyun mengizinkan adik adiknya lebih dekat lagi dengan Hyunseok tetapi dia juga melarang adik adiknya agar tidak terus menerus menanyakan tentang papanya.

Dan Jaeyun juga berpesan pada kedua adiknya, Jay, maupun Heeseung, agar tidak memberi tahu Nadhira bahwa Hyunseok adalah orang yang mirip dengan Papanya, bahkan Jaeyun ingins sekali agar Nadhira tidak mengenal siapa itu Hyunseok.

Mistake and Love / ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang