O6

3K 419 227
                                    

26, Desember - 2021.

Jaeyun. Anak kecil itu berlari larian kesana kemari di halaman rumahnya. Tidak sendiri, jaeyun bersama papa nya, Park Sunghoon.

"Papa ayok tangkap jaeyun" dia tertawa karena papa nya tidak bisa menangkap sejak tadi.

Namun harapan Jaeyun salah, dia langsung tertangkap oleh Sunghoon dan dibawa ke pelukan hangatnya. Sunghoon menciumi pipi jaeyun karena gemas.

"Hayoo papa bisa kan tangkap kamu"

Tidak ada jawaban, jaeyun hanya membentuk bibirnya kebawah, marah. Dia seharusnya berlari lebih cepat lagi tadi.

Sunghoon yang merasa tidak ada jawaban dari anaknya memutuskan untuk melirik ke depan, dia tertawa saat melihat wajah jaeyun yang sudah suram.

"Jelek ih mukanya"

Plak!

Mantap, pipi Sunghoon bersalaman dengan tangan mungil jaeyun. Baru saja jaeyun menampar pipi papanya, kesal katanya.

"Papa jelek!" Bentak jaeyun sebelum dia berlari masuk ke dalam rumah.

Sunghoon langsung mengejar jaeyun, takut mengadu ke istrinya.

Jaeyun mendudukkan tubuhnya di sofa, melipat kedua tangannya di dada. Memalingkan wajah saat melihat sunghoon menghampiri nya.

"Kok malah ngambek"

"Papa tangkap jaeyun!"

"Kan kamu yang min-

"ISHH!" Tatapan tajam pun mengarah ke Sunghoon. Pemuda berumur 26 Tahun itu pun hanya diam, tetapi tidak bisa menyembunyikan senyumannya.

"Jaeyun sayang~" Suara lembut menusuk indra pendengaran dua orang disana, ah itu ibu ratu.

"Mamaa.." Jaeyun berlari memeluk Nadhira pelan pelan, namun kepalanya terasa tergganggu dengan perut Nadhira yang sudah membesar.

"Ishh sakit" Anak itu mengusap kepala sebelah kirinya, keras sekali perut mama nya ini.

Nadhira tertawa kecil dan mengusak rambut jaeyun, dia berjalan pelan pelan ke arah sofa, lalu duduk perlahan. Sunghoon pun menghampiri Nadhira, dia memilih duduk di sebelah istrinya.

Tangannya tidak diam, tangan Sunghoon mengusap halus perut buncit istrinya, lalu mendekatkan kepalanya ke arah perut itu. Meletakkan telinganya pelan pelan.

"Halo upin ipin" Sapa sunghoon.

"Akh!" Nadhira meringis saat merasakan tendangan keras dari si kembar, mereka terkejut. Secepat itukah anak anaknya merespon?. Jaeyun yang masih berdiri disana pun berlari dengan tawa menghampiri mama dan papanya, tangan mungilnya ikut mengelus perut Nadhira. Oh Tuhan, bayi kembar itu sangat cepat merespon, mereka kembali menendang saat jaeyun mengelus perutnya.

"UWAAAAA DEDEKK!" Jaeyun tertawa riang dan menepuk tangannya, happy jaeyun.

Pasangan muda itu hanya dapat tersenyum dan tertawa melihat anaknya yang senang karena merasakan pergerakan dari calon adiknya.

"Jaeyun, seneng?" Tanya Sunghoon

Jaeyun mengangguk kuat, dia naik ke pangkuan Sunghoon dan mengusap perut nadhira lagi, jaeyun menidurkan kepalanya di perut mama nya. "Dug dug dug maa bunyi nyaa" heboh jaeyun.

"Iya sayang, itu namanya detak" jawab Nadhira.

"Mama, papa. Dedek dedeknya kegelapan ga? Kan di dalam sini gelap"

"No, mereka punya cahaya" Jawab Sunghoon. Jaeyun menyipitkan matanya, bingung dengan jawaban sunghoon.

"Ih, emangnya ada lampu?!"

Mistake and Love / ENDWhere stories live. Discover now