O4

4K 525 129
                                    

Hampir seharian Sunghoon dan Jay menemani Heeseung di rumah sakit. Sunghoon hampir lupa dengan anak dan istrinya, dia masih merasa bahwa dirinya itu sama seperti Jay dan Heeseung.

Dia melirik jam di tangannya, sudah masuk pukul 8 malam.

"Bang, jay, gue balik ya. Besok gue sama nadhira kesini, mampir"

"Jiaelah santai aja, thanks ya hoon udah bantu gue. Sorry ngerepotin lo, kasih kabar kalo udah di rumah" Heeseung bertepukan tangan dengan Sunghoon, yaa ala ala cowok gitu laah wkwk

"Jay, balik ya bro"

"Yoi, hati hati hoon. Liat kanan kiri, salam buat jaryun" Setelah mengucap itu, jay langsung mendapatkan tatapan maut dari temannya itu. "Nyebut jaryun lagi, mata lo gue coek"

"Ampun pak, iya maaf"

Heeseung hanya menggelengkan kepalanya. Dia gemas, dan mengusak rambut jay perlahan, lalu menepuknya. "Udah jay" ucap Heeseung dengan nada lembut.

Sunghoon sudah pergi dari tempat itu. Jay kembali menidurkan kepalanya di pinggir ranjang Heeseung, tangan Heeseung belum lepas dari kepala Jay, dia masih terus mengusap kepala teman sekaligus adiknya.

"Lo ngantuk?" Tanya Heeseung yang di jawab dengan anggukan kecil dari Jay. Heeseung terkekeh pelan, dia sedikit menggeser tubuhnya, dan mengangkat sedikit tubuh jay, jay yang di perlakukan seperti itu pun kaget.

"Eh eh ngapain?"

"Sini tidur disini aja, jangan duduk. Nanti badan lo sakit"

Jay hanya menatap Heeseung, lalu menggelengkan kepalanya. "Gak mau, gue di sofa aja" namun tangannya di tarik oleh Heeseung, alhasil jay terbawa ke ranjang bersamanya. Heeseung menidurkan jay di sampingnya.

Jay hanya menatap temannya itu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, tiba tiba saja Heeseung menutup matanya.

"Gak usah liat liat gue, tidur aja cepetan, mata lo ngantuk itu"

"Hehe, makasih bang. Lo juga tidur sini, bareng gue"

Heeseung tidak bisa menolak, lagipula dia juga mengantuk, mungkin efek. Dan heeseung merebahkan badannya di samping jay, melirik jay sedikit ternyata sudah menutup matanya rapat rapat, memeriksa sedikit. Ah ternyata sudah terlelap, Heeseung mengusap kepala Jay pelan agar tidak menggangu tidur jay.

"Lo sama Sunghoon temen sekaligus adik yang harus gue jaga, tolong jangan pergi dari hadapan gue. Kalian berharga buat gue, penting. Makasih udah hadir di hidup gue ini, gue seneng kenal kalian, kita harus bahagia bareng bareng sampe tua."

Heeseung, Jay, dan Sunghoon memang teman yang tidak akan dapat terpisahkan. Mereka mempunyai ikatan yang kuat, hanya takdir dan Tuhan yang dapat memisahkan mereka, tapi Heeseung berharap Tuhan tidak merebut temannya itu, Heeseung masih membutuhkan mereka.

|. Flashback

"Jayyiee, bolanya tendang kesini!"

Jay kecil menendang bola putih hitam itu dengan kencang ke arah heeseung kecil, tetapi sasarannya salah. Bola itu bahkan mengarah ke sunghoon kecil yang hendak menyuapkan eskrim nya ke mulut.

Dan DUGH!

"SUNGHOON!" Jay dan Heeseung kecil menghampiri temannya yang terjatuh di sebelah sana. Mereka berlari cepat dan membantu sunghoon kecil untuk duduk di bangku yang tersedia.

Jay menangis karena baru saja dia melukai temannya, "Ma-maafkan aku hooniee"

"Jayyie-aa, jangan menangis. Panggil bunda ku, kita tidak bisa membawa sunghoon ke rumah, dia berat" pinta heeseung kecil pada jay kecil, ia dengan cepat mengangguk dan berlari ke arah rumah heeseung kecil.

Mistake and Love / ENDWhere stories live. Discover now