chapter (2)

7.5K 621 7
                                    

   Hembusan angin malam terasa begitu dingin apa lagi disertai dengan hujan yang mengguyur langsung kota. Helahan nafas terdengar dari seorang pria yang duduk di teras Mension sambil menatap benda pipih bercahaya tersebut.

"Kau ngapain di sini? Masuk sana, di luar dingin." Lemord berucap menegur orang itu.

"Aku sudah biasa. Di dalam terasa panas jadi aku putuskan duduk di sini saja." Jawabnya yang tidak mengindahkan ucapan Lemord dan terus bermain handphon.

"Ck, kau sangat keras kepala sekali Nathan! Cepat lah masuk! gini-gini aku ini abang mu, jadi kalau Abang berbicara itu langsung tanggap, Bukan ke- eh mau kemana kau!" Lemord berucap dengan diakhiri kejengkelan oleh sifat saudara nya itu.

Balik ke Nathan. dia memutuskan untuk pergi dari Mension Dengan mengendarai mobilnya sendiri. Entah ada firasat apa, yang jelas rasa tidak enak itu terus menyelubungi hatinya dan pikirannya.

Gemuruh hujan dengan derasnya tidak menghambat penglihatan Nathan untuk menyetir mobil.

Di depan terpampang jelas lampu merah yang menandakan pengendara harus menghentikan kendaraannya dulu.

Dertt

Ponsel Nathan berbunyi. Nathan yang merasakan getaran di bagian Saku celananya, langsung mengambil benda pipih tersebut dan menggeser tombol warna hijau.

"Kenapa?" Ucap Nathan yang mengawali pembicaraan.

"Than, coba kau buka pesan gue! Lihat yang tadi gue kirim." Terdengar suara gaduh di sana.

"Apa pentingnya?"

"Than! buka aja, elah. Gue lagi di luar kota dan tadi gue dapet informasi terbaru MASALAH ANAK LO! Dah ya gue udah informasi in nanti gue telfon lagi." Panggilan terputus dari pihak penelpon, membuat Nathan yang ingin melontarkan sesuatu menjadi tertunda.

Tanpa fikir panjang Nathan Langsung membuka aplikasi Chatting dan mendapatkan beberapa video dan Foto di dalamnya.

Ares

Kirim -Video

Kirim-12 foto

Silahkan di buka tuan Nathan 🥰

Eh salah emot 😁

Nah itu baru bener🗿

Woi!

Buset! Centang 2 tapi gak di buka🗿

Gue lagi banyak kerjaan di sini, jadi mungkin gue bakalan nyusul lo ke indo seminggu lagi. Oh iya itu ada video dan foto buka aja, gue cuma ada beberapa bukti aktivitas anak lo. Gilak sih itu keterlaluan banget! Mending lo cepetan deh nyusul anak lo!....🗿

-read

Nathan membaca pesan dari sahabat dekat nya. Seketika Urat nadi Nathan terpampang jelas di kedua tangan dan lehernya. Gertakan gigi yang menandakan Nathan benar-benar di kalut rasa emosi. Melihat video dan beberapa foto tersebut, membuat dia merasakan nyeri di dadanya. la berfikir apa dirinya tidak becus menjadi seorang ayah? Hanya satu! Iya satu anak saja tidak bisa mengurusnya. Bagaimana nanti?

Lampu merah berganti menjadi hijau, yang menandakan pengendara diharuskan menancap gas agar berjalan kembali.

Nathan yang masih di kalut oleh emosi, la langsung menancap gas dan mencari alamat dimana rumah anaknya tinggal.

Satu setengah jam. Lumayan cukup jauh tempat tinggal sang anak. Melihat sekeliling alamat, rupanya benar jika alamat dengan gambar denah nya Benar.

MY BABYWhere stories live. Discover now