Merasa aneh dengan lirik yang ia nyanyikan, Shella menabok bibirnya sendiri dengan pelan. "Duh, Shella, Shella, inget kata Pak Arkan harus banyak bersyukur"

"Lo udah dikasih suami kaya Arkan, masih aja haluin Jaemin. Padahal Jaemin kaga pernah tuh mikirin lo"

Shella menuangkan mie nya ke dalam mangkuk, lalu membawanya ke meja makan.

Seperti kebiasaan cewek pada umumnya, sebelum dimakan, makanan itu harus lebih dulu difoto. Ya meskipun nantinya hanya akan menumpuk saja di galeri.

Shella mengedikkan bahunya, meletakkan ponselnya diatas meja, kemudian asik makan sendiri.

"Enak banget gilaa, pinter juga gue masak mie instan" pujinya pada diri sendiri.

"Ini kalo ada Bang Adit, pasti dia udah nyaut, anak SD sambil merem juga bisa kali masak mie instan"

"Pantesan aku salam nggak dijawab, ternyata lagi ngomong sendiri" Pak Arkan memasuki rumah dan langsung menuju Dapur karena mendengar suara istrinya.

Shella mendongak, menyengir dengan kondisi mulut penuh dengan mie instan. "Waalaikumsalam" jawabnya setelah mie nya ia telan.

Pak Arkan menarik kursi disebelah istrinya, memperhatikan Shella yang masih asik makan. "Makan mie instan?" Tanyanya.

Shella mengangguk, "tapi aku nggak mau nawarin kamu" balasnya membuat Pak Arkan terkekeh.

"Jangan banyak-banyak makan mie instan" ujarnya.

"Enggak kok, cuma dua"

"CUMA dua?" Tanya Pak Arkan menekankan kata CUMA.

Lagi-lagi Shella mengangguk, "kan Shella satu, Dede bayi satu, jadinya dua" balasnya tak mau kalah.

Pak Arkan geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan pemikiran bumil yang satu ini.

"Ini titipan kamu" ujarnya sambil meletakkan satu kantong plastik berukuran besar berisi pesanan istrinya.

"Waaoow, makasihh" balas Shella dengan kedua mata yang berbinar.

"Sama-sama, sayang"

Pak Arkan tidak ada niatan untuk bersih-bersih atau istirahat setelah seharian kerja, ia masih saja asik memperhatikan istrinya yang tengah makan.

Entah mengapa, akhir-akhir ini pemandangan Shella yang sedang makan adalah objek favoritnya.

"Udah, habiiis" serunya.

"Sini, aku yang cuciin" Pak Arkan membereskan tempat makan Shella dan hendak membawanya ke wastafel.

"Eh jangan, biar Shella aja, kan Shella yang makan"

"Nggak papa, kamu kan capek seharian beres-beres rumah" balasnya sambil berlalu menuju wastafel yang di Dapur.

Shella mengedikkan bahunya acuh, ia mengambil kantong plastik yang tadi lalu membawanya ke Dapur.

"Sayang" panggilnya.

"Hm?"

"Tapi hari ini Shella nggak beres-beres rumah, cuma rebahan aja" ujarnya setelah berdiri disebelah Pak Arkan yang tengah mencuci piring.

"Nggak papa, seenggaknya kamu hari ini udah istirahat dan jagain anak kita, itu udah lebih dari cukup buat aku"

Shella tersenyum, yang modelan begini kalau nggak disyukuri ya rugi.

Ia memperhatikan suaminya yang terlihat dua kali lipat lebih hot ketika sedang mencuci piring. Padahal hanya lengan bajunya yang digulung dan dua kancing teratas yang sudah dilepas.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now