Part : 41

279K 38.6K 17.3K
                                    

Heyoooww besstiee, thank you 4M readers!!

- Happy Reading -

Pak Arkan mengerjap-erjapkan kedua matanya karena merasa tidurnya diganggu, ya oleh siapa lagi kalau bukan Nyai Shella.

"Apa sih, Shell?" Tanyanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Bukannya menjawab, Shella malah memajukan bibirnya dengan wajah dibuat sememelas mungkin.

Pak Arkan menghela nafas pelan, "udah tercium bau-bau mau ngambek terus morotin sih ini mah" gumamnya.

"Tangan Shella sakit gara-gara meluk kamu" tuturnya.

"Yang meluk siapa?"

"Shella"

"Ya udah berarti kamu yang salah"

Shella semakin memajukan bibirnya, "terus yang mau tanggung jawab siapa?" Tanyanya.

"Ya yang salah lah"

"Yang salah kan Shella, masa Shella mau tanggung jawab sama diri sendiri. Jadi, kamu dong yang harus tanggung jawab"

"Mau diapain? Diperban pake posternya Jaeman?"

"Enggak deh, Shella kok ngerasa jadi matre banget yah"

"Emang iya, kamu baru sadar?" Tanya Pak Arkan membuat Shella tertawa.

"Dari lama juga udah sadar sebenernya mah, tapi pura-pura aja nggak sadar"

"Biar apa begitu?"

Shella menoleh, melihat deretan album-albumnya yang tersusun rapi di rak buku. "Biar koleksi Shella nambah banyak lah"

Pak Arkan mencebikkan bibirnya, ia bangkit dari posisinya. "Kamu mau berangkat nggak?" Tanyanya pada Shella.

"Berangkat"

"Emang tangannya udah nggak papa?"

Shella mengangkat tangan kirinya, "nggak papa, cuma tiba-tiba kek perih aja gitu"

"Nanti kalo di Kampus sakit atau gimana ke ruangan aku aja ya"

"Okeee"

"Yaudah aku mandi dulu, kalo tangannya masih sakit nanti aku aja yang bikin sarapan"

Shella yang masih tiduran langsung melingkarkan tangannya di pinggang Pak Arkan, "kamu baik bangettt, rahasianya apa sih?"

Pak Arkan menunduk sambil mengusap-usap kepala Shella, "waktu itu mau nyobain jadi jahat nggak dibolehin sama kamu"

"Ya jangan dong, cukup Shella aja yang jahat. Nanti kalo kita sama-sama jahat, Shella nggak bisa memperbaiki keturunan dong"

Pak Arkan terkekeh mendengar penuturan Shella, "yaudah awas, aku mandi dulu nanti baru bikin sarapan"

Shella kembali mendongak sambil menampilkan wajah memelasnya, "mandi bareng yah" pintanya memohon.

Yes! Mr. Husband | TERBIT✓Where stories live. Discover now